Otomotifnet.com - Saat melakukan proses engine swap, ada hal yang wajib diperhatikan supaya mobil dapat bekerja maksimal setelah proses modifikasi.
Salah satunya dengan memilih transmisi atau girboks yang tepat untuk mesin yang baru.
Mashadi dari bengkel Exclusive Auto Garage yang sudah terbiasa melakukan proses engine swap pun membagikan beberapa tips dalam memilih transmisi yang tepat.
"Yang pertama tentukan dulu mau manual atau otomatis, karena dalam engine swap kan tujuan tiap pemilik mobil tentu berbeda," ungkapnya.
(Baca Juga: Rekomendasi Tempat Mesin Bahan Engine Swap, Jepang Atau Eropa, Ada)
Jika mengejar performa, tentu transmisi manual menjadi pilihan yang lebih tepat.
Mashadi juga mengungkapkan bahwa girboks bawaan mobil atau mesin yang baru bisa digunakan.
"Biasanya kalau beli half cut dapat girboksnya juga, biasanya bisa digunakan dengan beberapa penyesuaian. Girboks bawaan juga kalau bisa dikawinkan dan masih sanggup mengalirkan tenaga mesin barunya juga bisa dipertimbangkan," sebut pria penghobi drifting ini.
Mashadi menerangkan bahwa tiap girboks memiliki power rating-nya masing-masing, sehingga target tenaga mesin akhir menjadi salah satu patokan untuk menentukan pilihan girboks.
(Baca Juga: Toyota Kijang Kapsul Makin Garang, Main Swap Engine, Comot Si Adik Innova)
"Kalau mesinnya high performance, sudah ganti ini-itu atau untuk keperluan balap ya bisa pertimbangkan pakai girboks aftermarket atau milik mobil lain yang sesuai dengan power ratingnya," ujarnya.
Selain power rating, salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah rasio dari girboks itu sendiri.
"Harus dilihat ini nanti kepanjangan enggak nafasnya, atau malah kependekan. Harus disesuaikan dengan karakter mesin dan keperluan dari mobilnya itu sendiri," tutupnya.