Otomotifnet.com - Honda Brio jadi tunggangan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menjajal drag di Sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT).
Aksi Bus Risma ini dalam rangka pembukaan putaran kedua 'Drag Day' Piala Wali Kota Surabaya Racing Project, Sabtu (27/7/2019).
Risma menjajal Brio ini bersama Eva Maria Ulfa, yang juga salah satu kontestan Drag Day.
Setelah semua perangkat keselamatan siap, Eva langsung tancap gas meninggalkan garis start.
(Baca Juga: Rally of Indonesia Punya Trek Ganas, Peserta Patah As Roda Hingga Mesin Jebol)
Seketika Risma pun tampak sangat terkejut.
"Soalnya dia lompat, jadi aku kaget dan membuat aku takut karena saya pikir bakal melaju kencang saja, eh taunya malah ngebut banget," kata Risma saat turun dari mobil Honda Brio.
Risma menyebut, dirinya sudah pernah mencoba drift, tetapi baru kali ini mencoba drag race.
"Yang ngepot itu sudah pernah, aku itu nggak takut, diam saja aku namun untuk yang ini saya kaget," lanjut Risma.
(Baca Juga: Mitsubishi Xpander AP4 Rally Telan Biaya Riset Miliaran, Satu Suspensi Harganya Rp 80 Juta!)
Risma berharap turnamen Drag Day bisa menjadi ajang anak muda yang suka kebut-kebutan, untuk berkreasi dan berprestasi di lintasan.
Memang ini salah satu tujuan utama Risma saat membangun Sirkuit GBT, karena ia ingin tak ada lagi warga Surabaya yang kebut-kebutan di jalan umum.
"Kalau kebut-kebutan di luar sana, kalau ada korban atau terjadi sesuatu itu tidak hanya pelakunya, tapi juga kena orang lain yang tidak tahu apa-apa," ucap Risma.
Ia menuturkan, awal mula dibangunnya Sirkuit GBT adalah curhatan seorang anak muda yang dibenci tetangga hingga keluarganya karena ia suka balapan liar.
(Baca Juga: Mitsubishi XPANDER Siap Digunakan Tim XPANDER Rally Team (XRT) di Ajang Rally)
Namun, Risma merasa hobi tersebut bukan hal buruk karena pembalap tidak mungkin mengonsumsi narkoba dan minuman keras.
"Saya bilang 'oke nanti tak buatkan sirkuit'. Jadi ini mimpi seorang anak yang katanya dibenci semua orang," lanjutnya.
Meski begitu, Risma menekankan untuk tetap mengutamakan keselematan saat di sirkuit.
"Karena itu anak-anakku yang dengar saya, di sinilah tempat kalian, bagi yang ingin menggunakan sirkuit memang perlu standar safety kalau tidak punya ya pinjam," kata Risma.
(Baca Juga: Kijang Innova Ngegas di Awal, Balap Drag Lawan GT-R, Langsung Ditinggal Sekebon)
Sirkuit GBT ini dibuat dan bisa digunakan secara gratis dari pagi hingga malam hari.
Risma pun berharap, lewat sirkuit ini akan lahir sosok-sosok seperti Gerry Salim, peraih juara umum Asia Road Racing Championship yang berasal dari Surabaya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya, M Afghani Wardhana, mengatakan tingginya antusiasme pada Drag Day sebagai petunjuk bahwa anak-anak muda Surabaya cukup aktif dalam olahraga balap.
"Event-event ini sebenarnya sudah sering dilakukan, seperti waktu bu Risma resmikan sirkuit yang rencananya akan disempurnakan lagi, tahun depan ada pembangunan dan akan diadakan ajang balap internasional," papar Afghani.
(Baca Juga: Kijang Innova Reborn Makin Garang, Pasang Body Kit Buatan Surabaya, Harga Mulai Rp 6 Jutaan)
"Bulan depan ada One Prix, itu internasional, pertama kali di Surabaya yang digelar 9-10 Agustus 2019," lanjutnya.
Soal pemanfaatan sirkuit, ia menegaskan tidak ada penarikan retribusi dan proses peminjaman tidak sulit.
Cukup mengajukan pinjaman ke lantai satu Gedung Siola, di Loket Pelayanan Pemanfaatan Sarana Lapangan Dispora, warga sudah bisa meminjam Sirkuit GBT.
"Sekarang izin permohonan sudah mudah, tidak harus ketemu Dispora, tapi langsung ke Siola lt. 1 di loket 18," katanya.
Artikel serupa telah tayang di surya.co.id dengan judul Risma Jajal Mobil Balap di Ajang Piala Wali Kota Surabaya Racing Project, Terkejut Mobil Melompat