Triton Dapat Rival Di Sektor Mobil Operasional Pemda, Mitsubishi Kalem

Iday - Jumat, 16 Agustus 2019 | 13:50 WIB

Mitsubishi New Triton (Iday - )

Otomotifnet.com - Mitsubishi Triton sukses diserap sektor tambang, perkebunan dan minyak.

Tetapi belakangan, rival dari Toyota berhasil masuk ke pemda-pemda sebagai kendaraan operasional daerah. 

Bagaimana Mitsubishi melihat pergerakan ini?

Imam Choeru Cahya, Head of Sales Marketing PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) punya analisis atas hal ini. 

(Baca Juga: Kabupaten Indramayu Disorot, 50% Kendaraan Tak Taat Bayar Pajak, Kecamatan Ini Terparah)

"Mobil yang masuk ke pemda dari LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Mereka pakai e-catalog dengan melihat spesifikasi dan harga," ujarnya di sela-sela Test Drive Mitsubishi New Triton di BSD, Serpong, Banten (16/8/2019). 

"Pemda banyak dipakai untuk Pamong Praja. Mereka punya database bagus di pikap single cab gasoline"

"Sementara single cab kita diesel, banyak dipakai di coal mining, plantation dan oil and gas," papar Imam. 

Ia enggak begitu terkejut dengan hal tersebut. 

Lantaran Triton sangat kuat di segmennya. 

Di tiga sektor tadi, Imam mengakui kalau konsumennya kebanyakan perusahaan rental. 

Perusahaan-perusahaan tadi enggak mau direpotkan sama urusan operasional perusahaan sehingga lebih pilih sewa. 

Model yang dipilih yakni double cabin 4x4. 

(Baca Juga: Toyota Avanza Diciduk di Batas Kota, Koordinasi Polisi Sukses, Pengemudi Diam Tanpa Kata)

"Untuk pekerja Triton GLX (double cabin 4X4 terbawah) biasa dipilih, sedangkan untuk atasan biasanya Ultimate," terang Imam. 

Perjalanan Triton di Indonesia memang enggak lepas dari tangan dingin Imam. 

Pada 2010 ia diangkat sebagai pimpinan di Marketing dan langsung mendapat tugas meningkatkan market share Triton. 

Enggak gampang, karena mindset orang sudah terbentuk kalau L200 sang pendahulunya adalah mobil tangguh. 

Sehingga Triton masih diragukan. 

Namun upaya Imam memperbesar market share mulai terlihat. 

Ia berhasil mengerek market share dari 34 ke 39 persen dari targetnya 40 persen. 

Hingga kini Triton berhasil jadi market leader pikap 4x4 di Indonesia. 
Mei 2019 tercatat mencapai 63 persen. 

(Baca Juga: Perpres Kendaraan Listrik Masih Nanggung, Belum Menyinggung Hal Ini!)

Lalu apa yang membuat Triton menguasai pasar?

"Kuncinya aftersales dan networking, itu yang saya pegang pertama," ucapnya. 

"Lalu kecepatan ketersediaan spare part"

"Juga cost of ownershipnya kita jaga"

Satu lagi yang enggak pernah berhenti yakni safety driving clinic. 

"Kita enggak pernah berhenti untuk mengadakan safety driving clinic. Jadi kita enggak ingin main diskon. Sehingga bisa kita kembalikan lagi dalam bentuk safety driving ini," papar Imam.