Otomotifnet.com - Transmisi CVT sekali rusak bisa bikin kantong jebol sekaligus pusing.
Sebab, komponen jeroan sulit didapat kecuali pakai part copotan.
Itu yang dituturkan Supiyanto, pemilik sekaligus mekanik di Rizki Auto, bengkel spesialis transmisi matik.
Supriyanto tak memungkiri, bengkelnya terkadang memakai komponen copotan dari mobil untuk part yang sulit didapat.
(Baca Juga: Perbaikan Transmisi CVT Jebol, Waspada Bikin 'Miskin Mendadak')
Tapi menurutnya, part copotan yang dipilih enggak sembarangan.
Supriyanto atau akrab disapa Supri juga melakukan pengecekan kondisi komponen sebelum dipasang ke mobil yang bermasalah.
"Untuk komponen yang akan menjadi copotan pada transmisi matik CVT harus dilihat beberapa bagian penting seperti sabuk baja, puli, bearing sampai kampas kopling," sebutnya di bengkelnya yang berada di Jl. Raya Pulogebang No.89, Jakarta Timur.
"Kondisi beberapa komponen ini harus bagus dan enggak boleh ada cacat atau rusak," ucap Supriyanto.
Seperti pada puli yang enggak boleh ada keausan pada permukaan yang bergesekan dengan sabuk baja.
Sabuk baja pun harus dalam kondisi bagus dan tidak ada tanda-tanda retak atau putus.
Pun demikian dengan kondisi kampas kopling.
Bagian ini sangat penting, mengingat gesekan juga terjadi di komponen bagian ini.
(Baca Juga: Jarang Yang Tahu, Ini Kelemahan Transmisi CVT Yang Nguras Kantong)
"Kampas kopling sebisa mungkin cari yang keausannya minim, jadi transmisi matik CVT copotan bisa dipakai dalam jangka waktu lama," tambahnya.
Kebocoran pada bagian gasket pun sangat diharamkan.
Karena kebocoran gasket pada transmisi matik CVT bila didiamkan akan berakibat oli akan berkurang dan lama kelamaan membuat komponen di dalam cepat rusak.
Jadi enggak sembarangan pilih copotan transmisi matik CVT, harus di cek juga kan.