Otomotifnet.com - Setelah peluncuran Nissan Terra pada Agustus tahun lalu di gelaran GIIAS 2018.
Nissan Motor Indonesia (NMI) memperkenalkan kecanggihan fitur yang ditanamkan pada SUV 7 penumpang mereka.
Agar bisa bersaing kuat dengan dua rivalnya yang sudah lebih dahulu hadir.
“Selain mewarisi SUV Nissan yang legendaris sejak 60 tahun lalu, kami juga menggabungkan teknologi cerdas dari Nissan Intelligent Mobility,"
(Baca Juga: Nissan Terra Bikin Curiga, Digeledah Ada Parang dan Pelat Palsu, Pemilik Jadi Tersangka)
"Ini agar memberikan mobilitas yang aman dan cerdas,” ucap Isao Sekiguchi, President Director NMI.
Dalam gelaran Media Experience Nissan Terra lalu, kami diajak menjajal lebih jauh ketangguhan, kehandalan dan kecanggihan yang ditanamkan pada Terra.
Nissan menyediakan dua areal pengujian sekaligus, yaitu on-road dan off-road.
Namun pengetesan lebih banyak di medan off-road, untuk membuktikan ketangguhan dan kecanggihan dari Nissan Terra.
Yuk, simak impresinya! Rindra
ON-ROAD
Dalam ajang media test drive ini, Nissan menyediakan dua varian Nissan Terra, yakni VL 4x2 dan VL 4x4.
Keduanya bertransmisi otomatis (A/T) 7-percepatam. Dimana tipe VL ini merupakan tipe tertinggi yang memiliki fitur lengkap.
Hanya saja, tipe VL 4x4 memiliki fitur tambahan seperti Locking Differential, untuk mendapatkan kemampuan off-road yang lebih handal.
Sebelum menguji kehandalan Terra di medan off-road, kami diberikan kesempatan menjajal SUV 7 seaters ini di jalan aspal.
Berangkat dari dealer Nissan-Datsun di Alam Sutera, BSD, kami menuju kawasan Pagedangan dengan jarak 13,7 kilometer.
Tidak jauh, tapi cukup untuk merasakan fitur-fitur yang ada.
Hal pertama yang dapat dirasakan dari teknologi Nissan Intelligent Mobility di Terra, adalah Lane Departure Warning (LDW).
Sensor pembaca marka jalan ini langsung berbunyi saat posisi mobil menginjak garis.
Namun fitur LDW di Terra hanya peringatan suara saja, tanpa feedback yang mengembalikan kendaraan ke tengah jalur seperti di Mazda CX5.
Buat yang tidak biasa, berkendara pakai SUV 7 penumpang mungkin akan sedikit canggung dengan bodi bongsornya.
Karena ada tiga fitur yang cukup membantu, seperti Around View Monitor (AVM), Blind Spot Warning dan Moving Object Detection.
Fitur AVM terimplementasi lewat kaca spion di kabin. Ini merupakan teknologi pertama yang digunakan di kelasnya.
Tampilan kamera di spion dapat terbagi jadi tiga bagian, yaitu kamera 360 derajat, kamera depan dan belakang.
Saat berkendara di atas 20 km/jam, kamera akan kembali ke belakang saja, menggantikan visual spion tengah saat Intelligent Rear View diaktifkan.
Tidak hanya fitur saja yang dirasakan saat tes di jalan aspal. Kenyamanan Nissan Terra pun dapat dirasakan.
Mulai dari bantingan suspensi yang lembut, dan perlu diakui bantingan suspensi Terra paling lembut di kelasnya.
Padahal, Terra mengambil platform dari Nissan Navara, namun sudah direvisi pada suspensi agar lebih lembut.
Kesenyapan kabin pun tergolong baik. Suara gerungan dari mesin dieselnya tidak masuk ke kabin.
Bahkan saat berakselerasi sekali pun, suara kencang di luar kabin tidak merusak kenyamanan di dalam kabin.
OFF-ROAD
Sampai di area off-road di Pagedangan, BSD, rupanya Nissan sudah mempersiapkan trek khusus untuk menguji ketangguhan dan fitur-fitur Terra.
Ada tujuh jenis handicap yang disiapkan, yaitu water wading, up hill, down hill, slope hill, swap hill, mud bogger dan percision driving.
Di trek ini giliran kecanggihan Terra di medan off-road diuji. SUV terbaru Nissan ini dilengkapi fitur-fitur yang bermanfaat saat berada di kondisi jalanan sulit.
Seperti Off-road Monitoring, Hill Start Assist, Hill Descent Control, bahkan sudah ada Electric Locking Differential di gardan belakang.
Artinya, Nissan mempersiapkan SUV mereka ini buat melibas medan ekstrem.
Nissan Terra mengambil platform Nissan Navara NP300.
Dengan penyesuaian pada sektor suspensi, ground clearance Terra dibikin lebih rendah dari Navara, yaitu 225 mm, atau lebih rendah 20 mm dari Navara.
Hasilnya, cukup mumpuni mengurangi efek body roll.
Walau lebih rendah, tidak mengurangi kemampuannya menerjang genangan air dalam.
Ini dibuktikan langsung saat Terra melewati handicap water wading yang memiliki kedalaman 500 mm atau 50 cm.
Sebenarnya batas maksimum ke dalam air yang bisa dilewatinya hingga 700 mm atau 70 cm.
Artinya, tidak perlu khawatir nih terjang banjir sedalam pinggang orang dewasa.
Tiba di handicap up hill, selain menjajal fitur Hill Start Assist di tanjakan terjal dengan kemiringan 45 derajat, performa mesin turbo diesel commonrail YD25DDTi berkapasitas 2.500 cc-nya pun turut diuji.
Walaupun tidak ada ubahan tenaga dari Navara, dengan tenaga 190 PS (187,4 dk) pada 3.600 rpm dan torsi 450 Nm di 2.000 rpm, mesin ini terbilang cukup untuk SUV berbobot hampir dua ton tersebut.
Ditambah lagi rasio gigi otomatis 7-speed yang digunakan, sangat ideal untuk off-road.
Pada gigi satu, tercatat rasionya adalah 4.886, plus direduksi dengan gigi rendah atau low range ratio diangka 2.717.
Ini terasa saat menjajal fitur Hill Start Assist, Terra dengan mudah kembali bergerak dari kondisi diam di tanjakan dengan kemiringan sekitar 45 derajat.
Dari up hill, kami langsung ketemu handicap down hill dengan sudut kemiringan yang sama.
Kami pun langsung aktifkan fitur Hill Descent Control dengan cara pencet tombol di console tengah.
Sayangnya, fitur pengereman otomatis di turunan ini baru bekerja di kemiringan 20 derajat. Jadi, posisi mobil sudah cukup miring saat aktif.
Oh iya, untuk Terra 4x4 sudah dilengkapi electric locking differential di gardan belakang, agar kerja ban kiri dan kanan dapat kerja bersamaan.
Hasilnya, Terra dapat melewati medan ekstrem dengan mudah karena punya cengkraman lebih di ban belakang.
Terbukti saat melewati handicap mud bogger dan swap hill, dimana kedua handicap ini butuh traksi maksimal melewatinya.
Fitur berguna lainnya di medan off-road adalah Off-road Monitor di layar MID.
Menampilkan berapa derajat sudut belok roda depan. Ini sangat bermanfaat mengarahkan mobil saat di trek off-road.
Sebab derajat roda akan berubah-ubah mengikuti kontur tanah. Selain itu ada juga tampilan traksi di empat roda, dan derajat kemiringan mobil.
Terkakhir, fitur AVM juga memudahkan kita saat melewati jalur-jalur setapak yang sempit.
Dengan menampilkan pandangan di sekiling mobil, memudahkan kami berkendara lebih presisi saat merayap di jalur sempit.
Itu terbukti ketika kami melewati jalur sempit di handicap precision driving.
Data Spesifikasi
Mesin : YD25DDTi Diesel 4-silinder segaris, dengan Variable Nozzle Turbocharger
Kapasitas Silinder : 2.488 cc
Tenaga Maksimum : 190 PS (187,4 dk) @ 3.600 rpm
Torsi Maksimum : 450 Nm @ 2.000 rpm
Transmisi : Otomatis 7-percepatan & Manual 6-percepatan
Dimensi (P x L x T) : 4.882 mm x 1.850 mm x 1.835 mm
Wheelbase : 2.850 mm
Ground Clearance : 225 mm
Wading Depth : 500 mm
Sistem Kemudi : Rack & Pinion
Suspensi Depan : Double Wishbone
Suspensi Belakang : 5 Link Coil Spring
Rem Depan/Belakang : Ventilated Disc/Disc, dengan ABS dan EBD
Ukuran Ban : 255/60 R18
Harga (on the road) :
2.5L M/T (4x2) Rp 467 juta
2.5L E A/T (4x2) Rp 493 juta
2.5L VL A/T (4x2) Rp 524 juta
2.5L VL A/T (4x4) Rp 665 juta