Ketika itu, AR ingin meminjam uang sebesar Rp 700.000 ke salah seorang rekannya yang bernama Yopi untuk keperluan berobat anaknya.
Yopi katanya segera meminta KTP AR sebagai ganti atas uang yang dipinjam oleh AR.
"AR sempat menanyakan alasan Yopi meminjam KTP miliknya itu untuk apa, namun dijawab oleh Yopi, 'kan kamu butuh uang, oleh sebab itu saya minjam KTP kamu untuk adalah keperluan, yang pentingkan kamu dapat uangnya," jelasnya.
Namun setelah pertemuan tersebut, AR diungkapkannya mengaku tidak pernah kembali menemui Yopi.
(Baca Juga: Lamborghini Gallardo dan Pemilik Diringkus Polisi, Tersangka Penodongan Pistol di Kemang)
AR katanya tidak memiliki alamat ataupun nomor telepon untuk meminta KTP miliknya kembali.
"Putus hubungan setelah itu," jelasnya.
Bertahun-tahun kemudian, tepatnya sekitar Juli 2019, AR katanya mengaku menerima surat pemberitahuan tunggakan pajak dari Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta.
Dalam surat tersebut, AR tercatat belum membayar pajak atas satu unit Lamborghini Gallardo nopol B 27 AYR warna oranye tahun 2013.
Lantaran AR tidak merasa memiliki kendaraan tersebut, surat tunggakan pajak pun tidak dihiraukannya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemilik Lamborghini yang Todong Siswa Ternyata Seorang Pengangguran, Tinggal di Pemukiman Kumuh