Otomotifnet.com - Tergusurnya Valentino Rossi dari tim pabrikan Yamaha membuat adiknya Luca Marini berkomentar.
Seperti yang dikabarkan sebelumnya, Valentino Rossi didepak dari tim pabrikan Yamaha dan akan digantikan oleh Fabio Quartararo di tahun 2021.
Hal ini membuat banyak orang tidak menyangka dan kaget karena keputusan Yamaha, termasuk sang adik Luca Marini yang kini berlaga di Moto2.
Masa transfer pembalap yang makin cepat bikin Yamaha tak dapat memenuhi permintaan Rossi untuk mempertimbangkan masa depannya.
(Baca Juga: Bos Honda Tak Sabar Perpanjang Kontrak Marc Marquez, Takut Kalau Pindah Tim?)
Padahal, Rossi meminta waktu untuk mengevaluasi performanya, setidaknya dalam 6-7 seri pertama musim depan.
Namun, di sisi yang lain Yamaha terancam kehilangan Maverick Vinales atau Quartararo, apabila tidak membuat keputusan dengan segera.
Situasi ini mendapat sorotan dari adik Valentino Rossi, Luca Marini.
Marini berharap pihak penyelenggara MotoGP menentukan periode transfer pembalap untuk mencegah adanya keputusan yang dibuat dengan tergesa-gesa.
(Baca Juga: Marc Marquez Cicil Latihan, Jajal Motor Kecil, Pemanasan Setelah Operasi)
"Situasi ini menyedihkan bagi Vale karena dia hanya meminta untuk menunggu beberapa balapan lagi," ujar Marini, dilansir dari GPOne.
"Tanpa jendela transfer, semua tim harus membuat keputusan cepat. Semua kesepakatan terjadi saat ini juga."
"Penyelenggara harus menemukan cara melindungi tim dan pembalap agar membantu mereka membuat keputusan tepat pada waktu yang tepat juga," imbuhnya
Valentino Rossi Lanjut Membalap atau Pensiun? Terjawab di Pertengahan 2020
Fabio Quartararo secara mendadak direkrut tim Monster Energy Yamaha untuk menggantikan Valentino Rossi pada MotoGP 2021.
Hingga saat ini belum jelas nasib The Doctor selepas MotoGP 2020 nanti berakhir.
Sebelum ada kabar mengejutkan ini, rumor pensiunnya sang legenda dari Tavullia itu sudah santer.
Tapi hal itu dibantahnya dengan pernyataan ingin tetap membalap meski digeser ke tim satelit sekalipun.
(Baca Juga: Valentino Rossi Ungkap Alasan Didepak Tim Pabrikan Yamaha, Sempat Dimintai Pertimbangan)
"Target pertama saya adalah menjadi kompetitif musim ini, dan melanjutkan karierku kembali menjadi pembalap MotoGP di tahun 2021," ujar Valentino Rossi dalam siaran resmi di yamahamotogp.com.
"Tapi sebelum itu, aku masih punya pertanyaan yang hanya bisa dijawab di atas lintasan setelah beberapa balapan," imbuhnya.
Setelah menjalani salah satu musim terburuknya di MotoGP 2019 kemarin, tidak heran The Doctor menjadi lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan mengenai masa depannya.
Masa depannya baru diputuskannya pada pertengahan 2020 ini.
Lin Jarvis, Managing Director Yamaha Motor Racing mengatakan, apapun keputusan yang diambil Rossi setelah 7-8 balapan musim ini, Yamaha akan tetap mendukungnya.
"Kalau ia merasa yakin akan lanjut membalap, Yamaha akan memberikan motor YZR-M1 dengan spek terbaru ditambah dukungan teknis penuh dari pabrikan," tukas Lin Jarvis.
"Jika ia memilih untuk pensiun, Yamaha akan mengembangkan kolaborasi kami di luar lintasan terkait Riders Academy dan Yamaha VR46 Master Camp, dan menobatkan Rossi sebagai brand ambassador Yamaha," imbuhnya.
Artinya jika Rossi memilih untuk melanjutkan kariernya, kemungkinan besar ia akan membalap di tim Petronas Yamaha SRT dengan dukungan penuh tim pabrikan.
(Baca Juga: Valentino Rossi Ada Harapan Dipertahankan Yamaha, Bisa Saja Ada 3 Rider di 1 Tim)
Hal tersebut sama seperti yang dimiliki oleh Cal Crutchlow dari tim Honda dan Fabio Quartararo serta Jack Miller musim ini masing-masing dari Yamaha dan Ducati.
Yamaha tidak akan bisa menurunkan motor ketiga untuk tim pabrikan, akibat regulasi yang membatasi jumlah motor yang bisa dipakai menjadi dua setelah tim Honda menurunkan Andrea Dovizioso, Casey Stoner, dan Dani Pedrosa sekaligus di musim MotoGP 2011 silam.
Jika Rossi memilih untuk pensiun, Ia akan menikmati status yang sama seperti mantan pembalap F1 Fernando Alonso bersama McLaren tahun lalu.
"Tapi itu semua hanya sebatas spekulasi, sekarang kami punya satu musim balap penuh untuk dihadapi," ujar Lin Jarvis.
"Dan saya dapat memastikan, Valentino akan terus mendapatkan dukungan kami setiap hari sampai akhirnya dia memutuskan untuk menggantung baju balapnya suatu hari nanti," pungkasnya.