Otomotifnet.com - KIA Seltos menggunakan mesin 1.353 cc turbo empat silinder segaris.
Klaim dari KIA, Seltos mampu meyemburkan power mencapai 140 dk/6.000 rpm dan torsi 242 Nm/1.500-3.200 rpm.
KIA Seltos dilengkapi dengan tiga mode berkendara, Normal, Eco, dan Sport dimana masing-masing memiliki responsivitas yang berbeda.
Dengan disematkan turbo, bagaimana respons mesin KIA Seltos saat sedang dikemudikan?
(Baca Juga: KIA Seltos Dalam Pengawasan Honda, Ditakutkan Jadi 'Pembunuh' HR-V?)
Terjawab saat test drive KIA Seltos di PIK Avenue, Jakarta Utara (31/1).
Dalam kesempatan ini, bisa melakukan sesi first drive untuk merasakan pengalaman berkendara KIA Seltos.
Dalam mode normal, saat pedal gas di-kickdown ketika sedang melaju konstan di kecepatan dan rpm rendah, akan terasa gejala turbo lag sekitar 0,5-1 detik.
Selama jeda tersebut, putaran mesin langsung naik sekitar 500 rpm saat pedal gas di-kickdown seperti mesin ingin mengatasi gejala turbo lag sebelum tenaga keluar sepenuhnya.
Ketika masuk ke mode Sport, gejala turbo lag sedikit lebih singkat berkisar kurang dari 0,5 detik serta peningkatan rpm lebih tinggi di kisaran 1.000 rpm sebelum mesin meraung.
Respons mesin akan sedikit lebih lambat di dalam mode Eco karena orientasinya memang efisiensi bahan bakar saat mobil melaju.
Ketika pedal gas kami kickdown, gejala turbo lag cukup terasa sekitar lebih dari 1 detik dan tidak ada kenaikan rpm sehingga respon mesin cukup delay.
Namun, KIA Seltos bisa dikatakan memiliki torsi besar di putaran mesin rendah lewat artikel yang berjudul:
(Baca Juga: KIA Seltos Bangku Baris Kedua Nyaman, Sudut Kemiringan Bisa Diatur Buat Rebahan)
KIA Seltos Torsi Besar di Putaran Rendah, Bahan Bakar Jadi Irit, Ini Rahasianya
Bisa dibilang, torsi besar dari mesin KIA Seltos keluar di putaran mesin rendah.
"Benar, torsi yang berada di putaran mesin rendah ini dikarenakan adanya teknologi pada mesin yakni electric wastegate pada turbocharger," sebut Harry Yanto, Product Planning PT Kreta Indo Artha (KIA).
Sebagaimana kita ketahui, wastegate berfungsi untuk membuka bypass valve guna membuang gas buang kendaraan yang berlebihan agar tidak masuk ke dalam sistem turbin.
Lalu meneruskan membuangnya menuju knalpot ketika mesin sedang berakselerasi.
Karena diatur secara elektronik maka turbin turbo akan berputar lebih maksimal di rpm rendah.
Dengan torsi lebih besar maka efisiensi bahan bakar bisa lebih baik.
Hal ini membuat pengemudi enggak perlu menekan pedal gas terlalu dalam untuk membuat mobil berjalan.
"Dengan torsi di rpm rendah lebih maksimal, untuk menggerakkan mobil lebih mudah sehingga bahan bakar bisa irit," jelasnya.
(Baca Juga: KIA Seltos Dibekali Enam Mode Berkendara, Pilih ke Performa atau Kondisi Jalan)
Sebagai info, pada pengujian di Korea, konsumsi bahan bakar KIA Seltos mencapai 17 km/liter dalam pengujian kombinasi.
"Sedangkan untuk di Indonesia, kita belum mencoba langsung di jalan," tutup Harry.