Test Ride Benelli 502C, Performa, Handling hingga Konsumsi Bensin

Antonius Yuliyanto - Selasa, 18 Februari 2020 | 07:00 WIB

Test ride Benelli 502C (Antonius Yuliyanto - )

Kaki serasa memeluk tangki ketika mengendarainya. Sementara ukuran joknya pendek, menyisakan sedikit tempat untuk penumpang.

Hal ini juga membuat tampilannya jadi terlihat padat.

Sok upside down berdiameter as 41 mm bikin penuh di sisi depan.

Ditambah headlamp LED dengan bentuk mengotak dan pipih, tampilan jadi semakin garang.

Knalpot dengan double barrel silencer melengkapi tampilan 502C, yang sayangnya tampak terlalu kecil jadi kurang imbang dan bentuknya kurang menarik.

Secara keseluruhan kalau diperhatikan bentuknya mirip-mirip dengan Ducati Diavel, hanya dengan ukuran lebih kecil.

Sampai ke sepatbor belakang model floating yang menempel di swing arm. Serta stoplamp vertikal di kanan-kiri juga mirip dengan besutan 1.200 cc tersebut.

Not bad, jadi berasa naik Diavel dengan ukuran yang lebih kompak dan juga harga lebih terjangkau!

Randy/otomotifnet.com
Benelli 502C kalau diperhatikan bentuknya mirip-mirip dengan Ducati Diavel