Marquez akhirnya buka suara, dia memilih masa bodoh dengan suara sumbang yang mengarah kepadanya.
"Saya tidak terlalu memedulikannya. Saya mengikuti insting saya dan apa yang saya inginkan," kata Marquez dilansir GridOto.com dari Marca.
"Saya tidak peduli bagaimana atau dengan siapa. Saya hanya ingin menang. Itu adalah tujuan utamanya," sambung Marquez.
"Saya ingin menemukan proyek terbaik untuk mencapai tujuan saya dan itu adalah Honda," ujar Marquez melanjutkan.
Marquez kemudian membela diri yang mengambil contoh legenda MotoGP pada masa lalu.
"Ada banyak legenda di masa lalu yang memilih berada di pabrikan yang sama dan tidak masalah," pungkas pembalap asal Cervera itu.