Otomotifnet.com - Wacana pembatasan motor agar tak melintas di jalan nasional mendapat respons positif dari pengamat transportasi Universitas Katolik Soegijapranata (Unika), Djoko Setijowarno.
Sebelumnya ramai wacana ini disarankan oleh Ketua Komisi V DPR RI Nurhayati Monoarfa.
Menurut Djoko, wacana ini harus direalisasikan dalam bentuk nyata karena bukan hanya berhubungan dengan kesemrawutan lalu lintas, tapi juga dengan masalah keselamatan.
"Saya pribadi sangat mendukung kebijakan ini, terutama bagi motor-motor yang berkapasitas kecil. Harusnya wacana ini didorong untuk bisa masuk ke revisi Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nomor 22 Tahun 2009," ujar Djoko saat dihubungi (23/2).
Menurut Djoko, bila sudah dimasukkan ke dalam undang-undang, pembatasan motor untuk melintas di jalan nasional akan memiliki landasan hukum yang kuat.
(Baca Juga: Bikin SIM Kolektif Diinformasikan Tanpa Ikuti Tes, Polisi: Hoax!)
Bukan hanya menjadi sekadar regulasi daerah semata, melainkan juga nasional.
Dengan adanya regulasi tersebut, menurut Djoko, akan memiliki dampak yang kuat dan efektif terkait masalah keselamatan berkendara.
Salah satunya membuat pemilik tak lagi menggunakan motor untuk berpergian jarak jauh, bahkan bisa menekan tradisi mudik menggunakan motor karena harus melintas jalan nasional di beberapa daerah.
"Kebijakan tersebut akan menekan jumlah kecelakaan lalu lintas, kita tahu data menunjukkan, hampir 80 persen kecelakaan didominasi roda dua. Dengan adanya kebijakan tadi bisa menekan karena membuat orang tak bisa lagi menggunakan motor untuk jarak jauh," kata Djoko yang juga Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat.
(Baca Juga: Motor 'Diusik', Ada Wacana Dibatasi dan Dilarang Melintas di Jalan Nasional!)