Enam desa tersebut diantaranya, Bokoharjo, Selomartani, Tirtomartani, Tamanmartani, Tirtonadi dan Tlogoadi.
"Yang satu lagi Desa Purwomartani, data lengkapnya ada di kantor. Tapi yang pasti baru enam desa yang sudah ditetapkan, kurang delapan desa lagi. Itu untuk Jogja-Solo," tuturnya.
Awalnya, Kementerian PUPR menunda tahapan pengerjaan sampai bulan April.
Berhuhung kondisi penyebaran virus semakin masif, penundaan penetapan jalur mundur sampai waktu yang belum ditentukan.
(Baca Juga: Tol Solo-Yogyakarta Selesai Sosialisasi, Lanjut Bawen-Yogyakarta, Warga Setuju)
"Ya sampai menunggu kebijakan dari pemerintah pusat, kapan kira-kira bisa berjalan kembali,"tegasnya.
Mundurnya tahapan alur pengerjaan kali ini, menurut Galih, juga berpengaruh pula terhadap deadline pengerjaan proyek.
Seharusnya, pengerjaan fisik tol sepanjang 93,14 kilometer itu targetnya dimulai akhir 2020.
Dalam kondisi saat ini, pihaknya was-was pengerjaan akan sedikit terganggu.