Otomotifnet.com - Dunia skutik retro di Indonesia kedatangan satu pemain lagi, namanya Royal Alloy, tipenya GP200S.
Dipasarkan di tanah air oleh Utomo Corp. secara CBU (Completely Built Up) dari Thailand.
Royal Alloy sendiri merupakan merek skutik asal Inggris. Selain seri GP, ada pula seri GT dan TG. Namun, untuk saat ini baru seri GP saja yang dijajakan.
GP200S memadukan desain retro dengan teknologi modern dan mesin powerful.
Baca Juga: Yamaha XMAX Dan NMAX Mesin Adem, Pasang Diffuser, Tampilan Racing
Ditawarkan baru 1 varian dengan banderol yang tergolong premium, “Rp 95 juta on the road DKI Jakarta,” ujar Asep Supandi, sales Royal Alloy Bintaro yang berlokasi di Jl. Bintaro Utama 3, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Royal Alloy hadir di Indonesia sebagai pilot project.
Kabarnya Utomo Corp. juga akan memasukkan merek lain seperti Energica dan Italjet.
Bagaimana impresi pertama mengendarai GP200S? Yuk simak!
Desain
Tak dapat dipungkiri bentuk dan desain bodi Royal Alloy GP200S memiliki kemiripan dengan Lambretta dan Scomadi.
Sama-sama memiliki bodi gambot yang memanjang dengan desain klasik.
Bodinya full terbuat dari logam, mulai dari tepong samping, tebeng depan, dek, sampai batok lampu.
Yang terbuat dari plastik hanya boks di bawah setang dan sepatbor depan.
Sepatbor depan model fixed menempel pada bodi, tidak ikut ke roda. Jadi kendati rodanya belok, sepatbornya lurus, aneh ya?
Sebagai pelengkap bodi besinya, Royal Alloy ditawarkan dengan beragam warna.
“Ada 6 pilihan warna,” tutur Arya Rizki Febrianto yang juga sales Royal Alloy Bintaro.
Pilihannya ada Matt Bronze, Pearl White, Flame Red, Sherwood Green, Matt Black, dan Midnight Grey.
Menambah kesan klasik, di belakang jok yang terpisah terdapat rak multifungsi.
Fitur & Teknologi
Meskipun bergaya klasik, Royal Alloy GP200S banyak disematkan fitur modern, seperti panel instrumen digital.
Isinya cukup lengkap, ada spidometer, takometer, fuelmeter, indikator suhu mesin, tripmeter, dan odometer.
Mengganti informasi di panel instrumen antara odometer dan tripmeter dengan menekan tombol yang tersembunyi di dalam boks bawah setang.
Membuka boks penyimpanan ini harus dengan kunci kontak. Selain tombol, di dalamnya juga ada power socket 5V 2A.
Seluruh lampu sudah pakai LED yang hemat energi. Plus ada DRL (Daytime Running Light) di lampu utama dengan tulisan Royal Alloy.
Di setang sebelah kanan juga terdapat sakelar lampu hazard. Di kiri tambahannya ada passing, menyatu dengan tombol lampu jauh dekat.
Lanjut ke kaki-kaki, GP200S menggunakan suspensi depan double preload adjustable dengan anti-dive.
Kinerjanya sekilas mirip dengan yang ada di Vespa. Bedanya pada Royal Alloy, baik suspensi depan maupun belakang pakai dua buah di kanan dan kiri.
Sokbreker belakang tipe adjustable coil, hydraulic shock absorber. Kedua suspensi ada pengaturan preload, depan model ulir sedang belakang ada 5 tingkat.
Pelek alloy yang digunakan memiliki ukuran 12 inci di depan dan belakang. Dibalut oleh ban Pirelli Angel Scooter berukuran 110/70-12 dan 120/70-12 sebagai standar.
GP200S menggunakan dua buah cakram berukuran 220 mm. Keduanya dijepit kaliper 2 piston, bedanya yang depan posisinya di atas bawah, kalau belakang pistonnya kanan kiri.
Selang rem braided sudah menjadi fitur standar.
Selain itu telah dilengkapi dengan ABS (Anti-lock Braking System) 2 channel lansiran Bosch.
Royal Alloy membekali skutik gambot ini dengan tangki bensin berkapasitas 11 liter. Terletak di bawah jok pengendara.
Menariknya jok yang menutupi tutup tangki menempel ke bodi dengan suction cup.
Jadi untuk membuka jok cukup dengan ditarik agak keras. Oleh karena itu, membuka tutup tangki masih pakai anak kunci sebagai pengaman.
Pijakan kaki atau footstep penumpang pakai model tekan seperti yang ada di Kymco Like 150i. Sehingga kalau tidak diperlukan tersembunyi ke dalam bodi.
Riding Position & Handling
Layaknya skutik, GP200S memiliki impresi berkendara yang nyaman.
Riding position cukup tegak walaupun letak setang cukup rendah, tapi berada tak jauh dari pengendara sehingga mudah untuk diraih.
Setang terasa sempit, maksudnya tangan pengendara tidak sampai melebar ke kanan-kiri.
Skutik gambot ini memiliki jok model terpisah, dengan istilah King & Queen leather seat.
Dengan tinggi jok 770 mm, duduk di atasnya kaki rider tetap dapat menapak ke tanah.
Oiya pengendara memiliki postur 170 cm dengan bobot 60 kg. Ukuran dek juga terbilang lega, kaki yang menggunakan sepatu berukuran 42 dapat leluasa bergerak.
Meskipun berbodi bongsor, tapi kalau sudah dinaiki dan dipakai jalan GP200S terasa ringan serta mudah dikendalikan.
Dikendarai di seputaran area tes handling-nya memang tak selincah kompetitornya seperti Vespa.
Hal tersebut tentu karena wheelbase yang tergolong panjang untuk hitungan skutik, 1.390 mm! Lebih panjang dari All New Yamaha NMAX 155 yang hanya 1.340 mm.
Namun, positifnya turut menunjang kestabilan handling. Ditambah konfigurasi dual sok depan dan belakang yang diusungnya.
Antep atau stabil banget ketika diajak menikung, juga ketika berjalan lurus.
Rasanya pas untuk diajak turing jarak jauh. Selain wheelbase panjang, bobot 148 kg rupanya juga turut menyumbang kestabilan ekstra.
Maklum, bodinya full metal sob!
Performa
GP200S dibekali dengan mesin 4 langkah 1 silinder DOHC 4 katup injeksi berpendingin cairan.
Konfigurasi dua camshaft atau noken as ini cukup jarang ditemui pada skutik.
Radiator pada GP200S terletak di bawah dek dengan posisi miring, tentu agar memaksimalkan ground clearance tapi tetap dapat menangkap angin.
Selain itu turut dilengkapi dengan extra fan dan kisi-kisi air scoop.
Mesin ini memiliki kapasitas bersih 181 cc dengan ukuran bore x stroke 63 dan 56 mm.
Dilengkapi dengan sistem pengabutan bahan bakar Magneti Marelli EFI.
Tenaga maksimum yang dihasilkan mencapai 19,4 dk/9.500 rpm dengan torsi 16 Nm/7.000 rpm.
Angka tersebut lebih besar dari mayoritas motor sport 150 cc yang beredar di tanah air, seperti Yamaha R15 yang klaimnya 19 dk. Mantap!
Tenaga besar tersebut disalurkan ke roda belakang via tranmisi CVT.
Diajak jalan-jalan keliling area test ride di seputar parkiran belakang kantor OTOMOTIF, performa GP200S terasa responsif.
Terutama pada putaran 5.000 rpm ke atas. Pas dengan klaim torsi puncak yang ada di angka 7.000 rpm.
Putar grip gas lebih dalam lagi, dan skutik gambot ini akan melesat.
Cukup menyenangkan, tak sabar rasanya menunggu unit buat test ride!
Data Spesifikasi Royal Alloy GP200S:
Tipe mesin: 4 langkah, 1 silinder, DOHC 4 katup
Kapasitas mesin: 181 cc
Bore x stroke: 63 x 56
Rasio Kompresi: 11,6:1
Tenaga maksimal: 19,4 dk (14,5kW)/9.500 rpm
Torsi maksimal: 16,0 Nm/7.000 rpm
Sistem bahan bakar: Magnetti Marelli EFI
Sistem pengapian: Electronic CDI
Sistem pendinginan: Liquid Cooled
Aki: 12V, 14Ah
Sasis: Steel space frame with steel body
Suspensi depan: Double preload adjustable with anti-dive
Suspensi belakang: Adjustable coil, hydraulic shock absorber
Sistem rem: Bosch ABS braided hoses
Rem depan: 220 mm Disc
Rem belakang: 220 mm Disc
Ban depan: Tubeless 110/70-12
Ban belakang: Tubeless 120/70-12
Lampu depan: LED
Lampu belakang: LED
P x L x T: 1.870 x 620 x 115 mm
Jarak terendah: 160 mm
Bobot: 148 kg
Kapasitas tangki bensin: 11 l
Jarak sumbu roda: 1.390 mm
Tinggi jok: 770 mm
Emisi: Euro 4 Compliant
Royal Alloy Bintaro: 0812-8614-2978/0878-8428-8469
Penulis: Rangga