Otomotifnet.com - Modifikasi ini berawal dari program RE (Royal Enfield) Built yang digagas oleh PT Distributor Motor Indonesia (DMI) sebagai APM RE di Indonesia.
Setiap tahun, program ini membuka submission untuk menantang builder-builder yang ada di Indonesia.
“Dari sekian banyak konsep yang masuk, kemudian dipilih empat konsep terbaik,” jelas Alvin Amahl, Marketing Communication DMI ketika ditemui saat proses pemotretan.
Dari keempat motor yang terpilih, salah satunya ialah RE futuristik karya Andhika Pratama dari Krom Works.
Baca Juga: Yamaha Lexi Bore Up 200 Cc, TB 34 Mm, Head dan ECU BRT Tenaga Naik 94%
Dhika sapaan akrabnya memadukan konsep cafe race serta boardtracker dengan nuansa klasik dan futuristik.
Proses pembuatan motor selama lima bulan dimulai membuat sasis. Dari motor donor RE Bullet, yang diambil hanya mesin.
Sasis dibuat dari nol menggunakan material pipa baja seamless berdiameter 4 cm.
Dalam pengerjaan sasis, Dhika menemui tantangan pada pelat yang menghubungkan frame dan swing arm.
“Biasanya kalau motor lain dilas saja, tapi itu terlalu mainstream. Jadi kami buat model knock down dengan baut. Untuk look jadi lebih menarik,” jelasnya.
Seamless steel juga digunakan untuk membuat swing arm, yang dikasih dua buah sokbreaker buatan Krom Works.
Travel-nya pendek dan terpasang langsung ke sasis.
Suspensi depan mengusung tipe leading link yang acap diterapkan pada motor-motor klasik pada tahun 50-an.
Baca Juga: Rotasi Ban & Spooring Tidak Dilakukan, Ini Bahaya Yang Akan Mengintip!
Secara konstruksi, Dhika terlebih dahulu membuat bagian atas dari pipa seamless.
Kemudian di dalamnya ada suspensi teleskopik yang dibalik, lalu terpasang pada link di roda depan.
Lanjut ke bodinya yang mengusung konsep unibody, menyatu mulai dari fairing depan, tangki dan buntut hornet.
Dibuat dari stainless steel setebal 1,3 mm. Pada bagian fairing depan atau lebih cocok disebut bikini fairing modelnya knock down, terpasang menggunakan baut dan dapat dilepas.
Di fairing terdapat headlamp mungil yang menurut Dhika terinspirasi dari hot rod yang pernah dilihatnya.
Bodi dibentuk sesuai keinginan dan dilas per bagian sampai menjadi satu bodi utuh, termasuk tangki yang berkapasitas 10 liter.
Dibiarkan tanpa terkena sentuhan cat dan hanya di-polish. Keren!
Satu hal yang unik, tangki juga menjadi tempat persembunyian seabrek kelengkapan elektrik motor seperti aki dan CDI. Diletakkan apik di bawah tangki.
Baca Juga: All New Yamaha NMAX Pakai Crash Bar, Bodi jadi Aman, Mulai Rp 500 ribuan
“Didesain se-clean mungkin, biasanya kalau buat motor bagian yang kurang menarik di elektrikal, jadi dibuat sesimpel dan serapi mungkin, enggak ada kabel-kabel,” jelas Dhika.
Kabel dari motor starter menuju aki dan sebaliknya diposisikan ke bawah mesin dan masuk ke down tube depan.
Setelah itu keluar di bawah tangki. Metode ini mirip dengan wire tuck di anak-anak mobil.
Unsur boardtracker diterapkan pada bagian ban.
Biasanya café racer identik dengan ban lebar, sedangkan motor ini menggunakan pelek 21 inci khas boardtracker dengan ban berukuran 3.00x21 lansiran Shinko.
“Lebih ke karakter saya yang suka menggunakan ban-ban berdiameter lebih besar dan tidak terlalu lebar,” terangnya.
Karet bundar tersebut membalut pelek aluminium. Apabila dilihat sekilas seperti pelek monoblok atau tanpa jari-jari.
Namun, ternyata pelek tersebut menggunakan cover atau dop yang menutupi pelek jari-jari sebenarnya.
Jika diperhatikan dengan detail, tidak ada baut yang memegang cover tersebut.
Lantas bagaimana dop itu menempel pada pelek?
“Braket dop ada di balik ban, jadi sebelum pasang ban dipasang dopnya dulu dengan cara dibaut langsung ke pelek,” jawab pria ramah ini.
Secara tampilan jadi terlihat clean, tanpa ada baut-baut yang mengganggu.
Mesin 350 cc satu silinder hasil donor dari RE Bullet relatif standar.
Hanya bagian karburator yang diberikan velocity stack sebagai ganti airbox serta knalpot custom dari stainless steel.
Knalpot diletakkan di buntut hornet, membuat buritan beda dan menarik serta menjadi satu kesatuan.
“Kami request di awal motor karburator. Untuk meminimalisir elektrikal, jadi bisa dibuat sesimpel mungkin,” tambah pria yang workshopnya terletak di Jl. Duta Permai 8 Blok C0 No.16 Pondok Hijau, Ciputat, Tangerang Selatan.
RE Bullet ini pun lebih tepat disebut sebagai karya seni dibanding motor custom, dan cocok diletakkan pada galeri ataupun museum seni.
Plus : Finishing jempolan
Minus: Tanpa perlengkapan lalu lintas
Data Modifikasi
Ban Depan : Shinko E-270 3.00-21 M/C 57S
Ban Belakang : Shinko E-270 3.00-21 M/C 57S
Pelek Depan : 21 inci Aluminium plus Dop
Pelek Belakang : 21 inci Aluminium plus Dop
Sokbreker Depan : Leading Link Custom
Sokbreker Belakang : Dual Shock Custom
Frame : Seamless Steel 4 cm
Tangki : Stainless Steel 1,3 mm
Bodi : Stainless Steel 1,3 mm
Swing Arm : Seamless Steel 4 cm
Knalpot : Stainless Steel
Headlamp : Aftermarket
Stoplamp : Aftermarket
Setang : Seamless Steel 4 cm
Handgrip : Hand Made Kulit
Jok : Kulit
Krom Works: 0838-9999-0459
Penulis: Rangga