Akan tetapi, moda transportasi ini juga memiliki kelemahan. Menurut Djoko, jumlah armada bajaj saat ini masih terbatas dan tidak sebanyak motor.
Selain itu, pembatasan wilayah operasi membuat pergerakan bajaj tidak seleluasa ojek.
Namun hal ini bisa diatasi. Guna mempopulerkan kembali bajaj, Pemerintah bisa menghilangkan pembatasan willayah operasi.
Dengan demikian, bajaj dapat bergerak lebih leluasa seperti motor.
Baca Juga: Gokil, Bajaj Gas Diisi Puluhan Orang, Anak Kecil Sampai Sesak Napas
Kemudian, pada setiap bajaj bisa dipasang meteran penghitung ongkos atau argometer.
Bahkan bukan tidak mungkin, masyarakat bisa menggunakan metode pembayaran non-tunai atau memesannya secara daring.
Djoko mengatakan, cara ini telah diterapkan di ibu kota Srilanka, Colombo.
Lalu bagaimana menerapkan solusi tersebut?