Otomotifnet.com - Sejak kemunculannya di ajang GIIAS 2017 pada Agustus lalu, Mitsubishi Xpander sukses mengantongi lebih dari 30 ribu SPK.
Bisa dibilang kemunculan Xpander ini sangat fenomenal dan dinanti-nantikan keluarga Indonesia.
Saking banyaknya pemesan, tak sedikit yang harus menunggu lama untuk mendapatkan unitnya.
Sampai-sampai ada yang karena sudah tidak sabar, akhirnya putus asa dan mau mengcancel pemesanan yang sudah diajukan.
Baca Juga: Mitsubishi Pajero Sport Tampil Gagah, Over Fender Model Xpander Cross
Tapi, apa rela sampai berencana membatalkan pemesanan Xpander?
Sebelum memutuskan hal itu, mending baca dulu deh hasil test yang OTOMOTIF lakukan pada Mitsubishi Xpander trim tertinggi, yaitu Ultimate.
Yuk, langsung disimak! Tim OTOMOTIF
Fitur & Teknologi
Paling mencolok dan jadi daya tarik konsumen saat meminang Xpander selain tampilannya yang gagah dan beda dari kebanyakan LMPV yang ada, adalah ketersedian storage atau tempat penyimpanan di dalam kabin.
Tentunya juga karena kelegaan kabin yang ditawarkan, mampu menciptakan kenyamanan lebih.
Tak hanya itu, pada tipe tertinggi ini dan juga tipe bawahnya, yakni Sport, sudah dilengkapi dengan fitur keyless entry.
Jadi, pemilik mobil tak perlu lagi mencet tombol unlock di remote untuk membuka pintu depan.
Cukup tekan tombol yang ada di handle pintu depan, baik sisi driver maupun pintu penumpang depan bagian kiri.
Sementara untuk menghidupkan mesin, tinggal tekan tombol Start/Stop Button di samping kanan setir.
Belum lagi untuk fitur keselamatan, selain sistem pengereman ABS-EBD, dual SRS airbags di bagian depan serta seatbelt 7 titik untuk semua penumpangnya plus ISOFIX (hingga tipe terendah).
Pada Xpander Ultimate maupun Sport, sudah dilengkapi dengan fitur Active Stablity Control (ASC) dengan Traction Control Logic (TSC).
Ditambah fitur Brake Assist (BA) dan Hill Start Assist (HAS), yang sangat membantu saat berhenti di tanjakan.
Sedangkan dari sisi in car entertainment, khusus tipe Ultimate ini, head unitnya sudah 2DIN touch screen, yang dilengkapi dengan DVD Player, Radio, Bluetooth, USB port, hingga rear view camera.
Oh iya, spion luarnya sudah auto retrack loh, yang akan membuka dan menutup otomatis saat pintu dibuka atau dilock lewat remote maupun lewat tombol di handle pintu.
Tapi, bisa juga lewat tombol yang ada di ujung kanan dasbor di sisi driver.
Sayangnya, dengan banderol Rp 245.350.000 (OTR Jakarta dan sekitarnya), trim tertinggi Xpander ini masih belum dilengkapi dengan sensor parkir.
Ditambah suara seinnya agak ‘enggak banget’ nih, hehehe...
Baca Juga: Mitsubishi Xpander, Triton dan L300 Melambung Rp 1-3 Juta Per Juni 2020
Kenyamanan & Handling
Saat duduk di atas joknya, baik di sisi driver mampun penumpang, kenyamanan sudah langsung dirasakan.
“Busa joknya lebih empuk ya dibanding LMPV lainnya,” kagum Ramadhan, salah seorang karyawan di divisi design graphic sebuah perusahaan advertising di bilangan Jakarta Barat, yang ikut merasakan duduk di dalam kabin Xpander Ultimate ini.
Posisi duduk di semua baris jok pun terbilang lega. Baik legroom maupun headroom, masih tersisa space yang cukup banyak.
Untuk mencari posisi duduk yang ideal buat pengemudi, jok driver bisa diatur maju mundur dan naik turun lewat tuas yang ada di sisi kanan bawah jok.
Tapi memang, untuk yang terbiasa mengemudikan sedan, pasti akan merasakan posisi jok driver di Xpander ini masih agak tinggi, walaupun sudah disetel paling rendah.
Namun itu bisa terobati lantaran stir bisa diatur tilt dan teleskopik.
Nah, yang cukup membuat kagum adalah putaran stir yang terasa ringan dan terbilang responsif.
Ini membuat pengendalian jadi lebih mudah, terutama ketika harus berbelok tajam di jalan-jalan sempit di perumahan.
Bahkan dengan satu tangan pun, stir masih mudah diputar dengan enteng.
Namun meski putaran stirnya ringan, saat Xpander Ultimate ini coba diajak berakselerasi kencang hingga 160 km/jam, arah dan lajurnya tetap stabil.
Tidak melayang maupun limbung akibat terpengaruh stir.
Mungkin ini juga berkat penerapan sistem suspensi MacPhercson strut di bagian depan, dan torsion beam di belakang, yang mana teknologi sokbrekernya dibikin seperti di Lancer Evolution.
Soal kenyamanan dan kestabilan, Xpander terbilang juaranya saat ini. Bantingan suspensinya lumayan empuk saat melewati jalan rusak, namun stabil dan tidak melayang ketika diajak ngabut di kecepatan tinggi.
“Bantingan suspensinya enakan ini ya, tetap lembut meski lewat jalanan berbatu,” puji Luthfiandra, warga Depok, Jawa Barat yang ikut diajak merasakan naik Xpander
Ultimate.
Akomodasi
Sejatinya, Xpander diperuntukkan untuk 7 penumpang, dengan kombinasi dua di jok depan, tiga di tengah dan dua lagi di belakang.
Namun untuk jok di belakang, buat anak usia di bawah 15 tahun dengan postur tubuh tidak gendut, masih muat untuk 3 orang.
Itu pun posisi duduknya cukup lega, dengan legroom dan headroom masih ada space banyak.
Sementara soal akomadasi barang, Xpander tidak perlu diragukan lagi.
Pasalnya, jok baris ke dua dan tiga, bisa dilipat rata lantai, untuk mendapatkan ruang akomodasi barang yang sangat lapang.
Tapi, kalau barangnya tidak terlalu banyak dan masih ingin memuat 6 penumpang, cukup dengan melipat salah satu sisi jok paling belakang, dengan rasio 50:50.
Performa
Lagi-lagi soal ini, OTOMOTIF harus acungi jempol. Berbekal mesin 4A91 berkapasitas 1.499 cc DOHC 16-valve dengan teknologi katup MIVEC, tarikannya tidak bisa dipandang sebelah mata.
Percepatan dari transmisi otomatis 4-percepatanya, cukup responsif. Meskipun masih belum menandingi kemampuan akselerasi Honda Mobilio dan Toyota Veloz 1.5.
Mesin yang basisnya dari Mitsubishi Colt CZC ini, mampu memuntahkan 104 dk di 6.000 rpm dan torsi 141 Nm di 4.000 rpm.
Nah, untuk mengeksplorasi kemampuan mesinnya, kami coba test akselerasinya menggunakan Racelogic.
Hasilnya, untuk mencapai kecepatan 0 – 100 km/jam dalam kondisi AC nyala, Xpander Ultimate mampu meraihnya hanya dalam waktu 13 detik.
Sementara bila AC dimatikan, bisa dicapai hanya dalam waktu 11,9 detik.
Lalu untuk mencapai jarak 0 – 402 meter, dapat dicapai dalam waktu 19,4 detik. Cepat bukan?
Karena masih penasaran, kami juga coba ajak menanjak di tanjakan yang lumayan curam, dengan kondisi terisi 5 penumpang.
Rute yang kali ini jadi eksperimen, adalah jalan alternatif dari kawasan Tapos menuju Taman Safari, Bogor.
Bagi yang pernah melalui jalan tersebut, pasti tau dong kondisi jalan menanjak di sana kemiringannya seperti apa.
Hemm.. lagi-lali kami kagum dengan kemampuan mobil ini di tanjakan.
Selain tarikannya masih tetap enteng, saat kami coba berhenti di tengah tanjakan, lalu melanju lagi, tidak ada kendala sama sekali.
Apalagi mobil ini didukung dengan fitur Brake Assist dan Hill Start Assist. Keren lah!
Konsumsi BBM
Soal keiritan pemakaian bahan bakar, bisa dibilang Xpander masih so-so dengan rival-rivalnya.
Saat diuji di dalam kota dengan tingkat kemacetan 50% berbanding jalan lengang sejauh
127,1 km, Xpander Ultimate masih mampu mencapai 11,7 km/liter.
Sementara untuk pemakaian luar kota dengan average speed 46 km/jam, bisa meraih 14,2 km/liter.
Sedangkan pada kecepatan konstan 100 km/jam dengan besaran rpm di 2.500, Xpander Ultimate yang hanya tersedia transmisi otomatis 4-percepatan ini, mampu membukukan angka 19,7 km/liter.
Data Spesfikasi :
Dimensi (P x L x T) : 4.475 x 1.750 x 1.700 mm
Wheelbase : 2.775 mm
Ground clarance : 205
Berat bersih : 1.780 kg
Radius putar : 5,2 meter
Tipe mesin : 4A91 1.5L, MIVEC DOHC 16-valve
Kapasitas murni : 1.499 cc
Bore x stroke : 75 x 84,8 cc
Tenaga maksimum : 104 dk/6.000 rpm
Torsi maksimum : 141 Nm/4.000 rpm
Transmisi : Otomtasi 4-percepatan
Kapasitas tangka BBM : 45 liter
Suspensi depan : MacPherson strut
Suspensi belakang : Torsion Beam
Sistem rem : ABS dan EBD ditambah fitur Brake Assist
Ukuran ban : 205/55 R16
Harga : Rp 245.350.000 on the road Jakarta dan sekitarnya
DATA TEST AKSELERASI
0 – 100 km/jam : 13 detik
60 – 80 km/jam : 3,4 detik
0 – 402 meter : 19,4 detik
KONSUMSI BBM
Dalam kota : 11,7 km/liter
Luar Kota : 14,2 km/liter
Konstan 100 km/jam @ 2.500 rpm : 19,7 km/liter