Gaikindo Tegaskan, Industri Otomotif Bukan Speedboat, Tapi Kapal Induk

Harryt MR - Senin, 29 Juni 2020 | 23:40 WIB

Investasi industri manufaktur triwulan I 2020 menunjukkan angka positif di tengah pandemi Covid-19. Sepanjang tiga bulan pertama 2020, total penanaman modal sektor manufaktur di tanah air menyentuh angka Rp 64 triliun (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Terkait pertanyaan kekuatan industri otomotif bisa bertahan di tengah badai Covid-19, dijawab tegas oleh Kukuh Kumara, selaku Sekjen Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia).

Dirinya memberikan analogi bahwa industri otomotif bukan sebuah speedboat. Apa tuh maksudnya?

“Jadi mata rantainya diibaratkan kayak kapal induk, suplai chain-nya gede banget. Enggak kayak speedboat bisa jalan-berhenti cepat,” bilang Kukuh.

Ia melanjutkan, “Karena apa? Industri kan dapat izin operasi dari Kemenperin (ketika PSBB diberlakukan), tapi kan industri kita yang dapat izin. Masalahnya banyak ratusan supplier kita yang tidak di bawah industri,”

“Misalnya mereka sifatnya hanya trader, ini enggak dapat izin. Akibatnya bahan yang mereka suplai ke kita enggak masuk, sehingga produksi kita juga enggak jalan,” terang Kukuh.

Baca Juga: Gaikindo Kirim Surat Ke Semua Gubernur, Minta Diskon Pajak BBNKB

Pihaknya juga memohon partisipasi masyarakat, untuk memaknai new normal agar tidak kebablasan menafsirkannya. Yakni tetap patuh melaksanakan protokol pencegahan Covid-19.

“Ini kan tergantung masyarakat, mau enggak disiplin. Makin cepat makin bagus,” tambahnya lagi, yang dihubungi (30/5).

Ia melanjutkan, bahwa fokus para anggotanya adalah bagaimana industri otomotif bisa segera recovery. “Karena industri otomotif ini cukup banyak (tenaga kerja),”

“Kemarin kita sampaikan itu sekitar 1,5 juta orang terlibat di dalam sektor ini. Dari pabrikan hingga sales dealer,”