Otomotifnet.com - Suzuki Carry 1.000 bernopol M 1576 E membara karena terbakar di SPBU Larangan Badung, kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Api berkobar besar melahap seluruh bagian Suzuki Carry sekitar pukul 09:30 WIB, (15/7/20).
Tampak dalam foto yang diambil, semua titik bodi berubah gosong menyisakan pelat besi.
Bahkan kabin paling parah, karena si jago merah berkobar besar yang berasal dari dalam.
Baca Juga: Toyota Avanza 'Dijilat' Api Usai Isi Bensin, Jago Merah Berkobar Dari Belakang
Saat itu, Suzuki Carry tersebut dibawa oleh Syaiful Bahri (39) warga Dusun Kereng, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan.
Supervisor Pusdal Ops BPBD Pamekasan, Budi Cahyono mengatakan, kebakaran diakibatkan karena korsleting listrik mobil.
Lalu percikan apin menyambar jeriken berisi BBM yang penuh di dalam kabin Carry tersebut.
Kata dia, sebelum kebakaran terjadi, semula pemilik Carry sedang mengisi BBM dengan wadah jeriken yang ada di dalam kabin mobil.
Setelah terlihat percikan api akibat korsleting itu, Carry spontan didorong petugas SPBU dan pengemudi menjauhi dispenser BBM agar apinya tidak merembet.
"Masyarakat melaporkan kejadian kebakaran ini ke relawan dan diteruskan ke tim pemadam kebakaran," kata Budi Cahyono.
Pria yang akrab disapa Budi itu juga menjelaskan, saat mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi, Relawan Penanggulangan Bencana Pamekasan bersama tim pemadam kebakaran, BPBD, personel Polri dan TNI, langsung melakukan pemadaman.
Namun, sampai air di tangki mobil pemadam kebakaran habis, api belum bisa dipadamkan.
Baca Juga: Toyota Kijang Grand Terpanggang, Bodi Tinggal Rangka, Jerigen Biru Jadi Bukti
Selanjutnya pemadaman api, kata dia dilakukan dengan menggunakan Apar yang ada di SPBU sembari menunggu tangki penyuplai datang.
"Sampai Apar habis, api belum juga bisa dipadamkan," ujarnya.
Setelah tangki penyuplai datang dan menyuplai Damkar, barulah kata Budi, api bisa dipadamkan.
Tidak hanya itu, Budi juga mengungkapkan, untuk memadamkan Carry yang terbakar tersebut, pihaknya mendatangkan 2 unit mobil pemadam kebakaran dan 1 tangki penyuplai.
"Personel FRPB Pamekasan dan relawan RAPI Pamekasan membatu proses pemadaman sampai api benar-benar padam," jelasnya.
Kata Budi, sekira satu jam dilakukan penyemprotan air, barulah api benar-benar padam dan selanjutnya dilakukan olah TKP oleh Tim INAFIS Polres Pamekasan.
Ia berharap kepada masyarakat Pamekasan agar tidak melakukan pembelian BBM dengan wadah jeriken dari plastik.
Sekalipun harus membeli BBM eceran, saran dia, hendaknya memakai wadah yang terbuat dari besi atau plat.
"Selain itu perlu kiranya para petugas SPBU dilatih menggunakan Apar agar bisa meminimalkan dampak dan kerugian yang terjadi saat ada kebakaran," sarannya.