"Mau tidak mau, suka atau tidak suka kita membeli harga mahal itu. Kan mau masuk ke sini (Krayan) sulit. Jadi, semua harga barang mahal," sebutnya.
Florita mengharapkan, agar pemerintah segera turun tangan atas persoalan ini. Sebab, ditambah persoalan pandemi covid-19 atau Virus Corona di belahan dunia saat ini, Krayan pun mendapat imbasnya.
"Jelas saja pendapatan warga di sini berkurang selama wabah virus Corona ini. Ditambah, harga seluruh kebutuhan barang pokok mahal, sehingga menambah menderitalah kami," imbuhnya.
"Kami mengharapkan, pemerintah segera bertindak. Kasihan masyarakat di sini hidup dengan kondisi seperti ini," harapnya.
Baca Juga: Anggaran Subsidi Solar Tahun Depan Jadi Rp 500 per Liter, Sebelumnya di Angka Rp 1000
"Daya beli masyarakat semakin terbatas. Mohon, pemerintah turun tangan segera," lanjutnya mengharap.
Seperti diberitakan sebelumnya, sudah beberapa bulan terakhir ini masyarakat di daerah Krayan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM).
Terutama jenis solar, begitu pula BBM jenis premium. Padahal, program BBM satu harga sempat mampir di daerah ini.