Otomotifnet.com - Selama periode 2020 ini, PT Toyota Astra Motor (TAM) menimbang kemungkinan untuk merevisi target penjualannya.
Anton Jimmi Suwandy, selaku Direktur Pemasaran TAM menjelaskan, hal itu seiringan dengan langkah yang bakal diambil oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Yang mana Gaikindo berencana untuk kembali merevisi target penjualan otomotif roda empat Tanah Air, dari yang telah ditetapkan sebelumnya yakni 600 ribu unit.
"Sebenarnya enggak berbeda jauh ya dengan Gaikindo, karena kan kami juga membernya. Saya rasa Gaikindo dalam mengambil hitung-hitungan juga diskusi dengan seluruh anggota," ujar pria yang akrab disapa Anton ini saat berada di acara KOMPAS Talks belum lama ini.
"Sama, kami awalnya melihat 600 ribu sebagai salah satu patokan dari sisi market size," imbuhnya.
Anton menjelaskan, pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai membuat angka penjualan yang ditorehkan dalam beberapa bulan terakhir, masih jauh dari prediksi dan harapan yang telah Gaikindo tetapkan sebelumnya.
Walaupun secara data angka tersebut terus menunjukkan tren kenaikan, setelah sebelumnya mengalami penurunan yang begitu signifikan selama periode Maret hingga Mei 2020.
Ditambah lagi dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total yang kembali diberlakukan di sejumlah daerah, akan membuat kenaikan penjualan sulit dipertahankan.
Baca Juga: Toyota Yaris Facelift Gratis Biaya Servis dan Part Selama 4 Tahun, Hemat Rp 3 Jutaan
"Tapi kalau boleh dibilang secara jujur, melihat dari kondisi Agustus sampai September 2020 saya rasa 600 ribu ini memang perlu kami lihat dan perhitungkan lagi dasar-dasar dari ekonomi, pandemi, kemudian juga bagaimana kekuatan dari leasing dan perbankan untuk mencapai angka 600 ribu tersebut," tutur Anton lagi.
"Apakah masih possible atau memang ada beberapa risiko," tambahnya.
Meski begitu, Anton masih belum bisa memberikan jawaban pasti, kapan dan seberapa besar revisi yang akan dilakukan Toyota untuk target penjualannya di 2020 ini.
Walaupun sejauh ini ia masih optimis, kebutuhan akan kendaraan roda dua maupun roda empat tetap naik di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Toyota New Hilux Tipe G Lebih Mahal 38 Juta Dari Tipe V , Ini Bedanya
"Karena bagaimanapun kami di Toyota tidak pernah menutup kemungkinan bahwa market tersebut akan recover, karena faktor-faktor lain yang bisa mendukung dan secara tiba-tiba muncul tentu saja itu menjadi sentimen positif buat kami," ungkap Anton.
"Jadi di situ pun kami bersama dengan seluruh pihak di keluarga Toyota mencoba melihat kondisi terakhir, bulan per bulan, dan coba beradaptasi dengan demand yang didapatkan," pungkasnya.