Otomotifnet.com - Pemerintah mewacanakan, seluruh kendaraan dinas akan diganti menjadi mobil dan motor listrik mulai 2021.
Hal ini disampaikan oleh Plt Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko, Marves Ayodhia GL Kalake.
Diharapkan dengan demikian akan menambah populasi kendaraan listrik di Indonesia.
"Kami setahap demi setahap akan mengganti kendaraan dinas menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBBLB)," tutur Ayodhia dari keterangan resmi Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, (6/10/20).
Baca Juga: Esemka Bima Nongol Lagi, Dipilih Jadi Kendaraan Dinas Pemkot Semarang
"Beberapa Pemerintah Daerah juga memberikan insentif untuk KBLBB seperti DKI, Bali, Jawa Barat," lanjutnya.
"Seperti Pemprov DKI, yang tidak mengenakan/membebaskan biaya bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) untuk KBLBB," ujar Ayodhia.
Sayangnya, tak ada kejelasan soal jenis KBBLB yang akan digunakan dalam lingkup pemerintah.
Tapi Ayodhia memastikan bila target penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan dinas akan dimulai dari 2021 mendatang hingga 2024.
"Terkait KBLBB yang direncanakan menjadi kendaraan dinas Kementerian/Lembaga/BUMN/D, maka diperlukan Surat Edaran dari institusi terkait, dan ditargetkan mulai tahun 2021 hingga tahun 2024 sudah terwujud," bebernya.
"Sementara, KBLBB roda dua produksi dalam negeri sudah masuk ke dalam e–catalogue inovasi," kata Ayodhia.
Wacana soal penggunaan mobil listrik dikalangan pejabat pemerintah sebenarnya bukan hal baru.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) beberapa waktu lalu juga sudah sempat menyampaikan hal serupa untuk lingkungan kerjanya.
Baca Juga: Hitungan Tarif Charging Mobil dan Motor Listrik di SPKLU dan Rumah Sendiri, Murah Mana?
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, mengatakan akan memesan 100 unit mobil listrik sebagai pengganti mobil dinas.
Meski sampai saat ini belum juga terealisasi, tapi setidaknya hal penggunaan kendaraan listrik murni dikalangan pemerintah sudah menjadi rencana yang ditetapkan.
"Kemenhub nanti akan gunakan 100 kendaraan listrik, untuk eselon I dan II. Nanti mobil dinas listrik, siapa tahu dapat insentif dari Kementerian Keuangan," ucap Budi, (27/1/20).