Otomotifnet.com - Oprek performa mesin Yamaha NMAX enggak lengkap jika otak motor alias ECU enggak ikut disentuh, apalagi yang tingkat ubahannya sudah tinggi, seperti bore up.
Karena tugas utama ECU mengatur kapan bensin disemprot dan jumlahnya seberapa banyak, dan mengatur waktu pengapian. Tentu sangat berpengaruh pada performa.
Jika tetap andalkan ECU standar, dikhawatirkan performa motor jadi kurang optimal.
Nah ada apa saja sih pilihan ECU stand alone dan piggyback untuk NMAX, berikut pilihannya, ada yang lokal juga impor.
Baca Juga: Suzuki RGR 150 Pionir Sport 150 cc 2 Tak, Ini Sejarahnya, Ada 3 Generasi
ECU stand alone BRT Juken 5 tersedia software pakai laptop, sehingga klop buat yang kurang nyaman pakai remot.
“Namun seting pakai remot juga tetap bisa,” terang Tomy Huang, President Director PT Trimentari Niaga, produsen BRT.
Tampilan software di laptop dibikin sangat komukatif, memudahkan penggunanya, karena bahasa dan tampilannya sangat mudah dipahami.
“Ada problem di mana atau mau seting apa semua sudah ada tombolnya tinggal klik,” lanjut Tomy.
Untuk parameter yang bisa diubah tentu sangat komplek, mulai dari jumlah semprotan bensin, timing pengapian, kapan VVA bekerja, “Dan juga ada fitur auto tune dan data logger,” imbuhnya.
Soal harga ada di kisaran Rp 750 ribu sampai Rp 1 juta saja. Terjangkau ya?
BRT: 021-8790-8958
API Tech
Ini merupakan merek asal Thailand yang dipasarkan oleh Mitra2000, yang juga memasarkan merk TDR dan YSS.
Secara fitur utama sama seperti ECU stand alone umumnya, “Semua parameternya bisa dilakukan ubahan, untuk semprotan injektor bisa diatur derajat timing dan volumenya."
"Pengapian juga bisa maju mundur sesuai keinginan,” Benny Rachmawan dari Mitra 2000.
Pembedanya ternyata API Tech ini tak hanya bisa diatur pakai laptop, “Namun bisa juga pakai smartphone berbasis Android,” lanjut pria yang berkantor di TDR Technology Center di kawasan Pulogadung, Jaktim.
Ini memudahkan untuk final tuning karena mudah dibawa-bawa.
Fitur lainnya ternyata juga bisa jadi hardware analyzer dan ada fitur security seperti alarm.
Jadi jika dikunci, mesin enggak akan bisa dinyalakan. Untuk harganya Rp 2,7 juta.
TDR Tech Center : 021-4600030
Produk ECU stand alone asal Taiwan ini dipasarkan oleh Ultraspeed Racing (USR) yang bermarkas di Gading Serpong, Tangerang.
Menurut Freddy A Gautama, pemilik USR, ada 3 tipe aRacer, yaitu RC Mini 4C, RC Mini Plus 2 dan RC Super.
Perbedaan ketiganya tentu di fitur yang disajikan. Seperti RC Mini 4C didesain simpel dengan penyetelan bensin model putar pakai obeng.
“Kalau yang lengkap full program tipe RC Super, semua bisa diatur,” terang Freddy sambil bilang kelebihan lain aRacer ada pada kestabilan dan kemudahan seting.
Soal harga Freddy menyebut RC Mini 4C sekitar Rp 2,5 juta, RC Mini Plus 2 Rp 4 juta dan RC Super Rp 6 juta.
Ultraspeed Racing: 0817-858-080
Piggyback Moto 1
Beda dengan 3 produk di atas, merek Moto 1 ini merupakan piggyback.
Jadi ECU bawaan motor tetap dipakai, namun input yang masuk ditipu terlebih dahulu oleh alat ini sebelum masuk ke ECU.
“Fungsinya untuk manipulasi semprotan fuel dan timing pengapian,” terang Ergus Oei, dari R59 Racing di Ciputat, Tangsel yang memasarkan produk ini.
Sisanya tentu enggak seadvance pakai ECU standalone.
Selain dua fungsi utama di atas, piggyback asal Malaysia ini juga bisa membuka limiter putaran mesin, sehingga top speed bisa meningkat.
Harga yang ditawarkan menurut Ergus Rp 1,9 juta.
R59 Racing: 0812-9082-857
Speed Spark Fuel Controller
Ini produk piggyback asal Bekasi yang untuk mengatur ulang jumlah pasokan bensin.
Speed Spark didesain simpel dengan model putaran pakai obeng untuk mengatur jumlah semprotan bensinnya, dibagi antara putaran low, mid dan high.
“Seri yang baru ini juga bisa menaikkan limiter atau up limiter,” terang Adrian Hendrayana dari Pilar Motor yang membuat produk ini.
Pada layar digitalnya akan tampak info seperti putaran mesin. Harganya cukup terjangkau, hanya Rp 1,2 juta.
Pilar Motor: 0818-856978