Otomotifnet.com - Kami diberi kesempatan oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM) untuk menjajal sosok mobil imut bernama Daihatsu Cast.
Daihatsu Cast ini bisa jadi satu-satunya di Indonesia. PT ADM memboyongnya beberapa tahun lalu sebagai mobil display di salah satu pameran otomotif nasional tahun 2016.
Mobil imut ini di Jepangnya disebut kei car. Kei car bisa disebut mobil kompak yang ukurannya lebih mungil dari city car. Bisa disebut juga micro car atau mini city car.
Baca Juga: Daihatsu Ceria Ganti Wajah JDM, Bermesin Turbo, Tayang Di Otojadul
Selain bentuknya yang mungil, salah satu ciri khasnya adalah dapur pacu mungil yang tak lebih dari 660 cc. Penggunaan mesin kecil ini disebut menguntungkan dari sisi pajak dan asuransi.
Sekadar info, Daihatsu Cast ini diperkenalkan di Jepang tahun 2015, tepatnya saat Tokyo Motor Show 2015.
Sebenarnya ada tiga varian, paling standar disebut Cast Style, lalu ada Cast Activa yang desainnya ala crossover dengan penyematan side body moulding.
Nah, yang ini adalah Daihatsu Cast Sport. Ibaratnya versi sport-nya, ciri khasnya ada pada penggunaan pelek 16 inci (lebih besar dari varian lain), suspensi sport yang lebih pendek serta aplikasi body kit dan logo S di bagian grille.
Berbeda dari kei car lain yang cenderung punya bodi mengotak. Cast lebih banyak tarikan garis membulat di bodi depan maupun belakang. Sekilas wajahnya mirip Mini Cooper dan bokongnya ada sedikit kesamaan dengan Fiat 850.
Soal dimensi, mobil mungil berbobot 900 kg ini punya postur tubuh (pxlxt): 3.395×1.475×1.600 mm.
Panjang dan lebar bodinya lebih kecil, namun sedikit lebih tinggi dibandingkan Daihatsu Ayla. Tapi wheelbase atau jarak sumbu rodanya sama 2.455 mm.
Baca Juga: Daihatsu Adakan Pelatihan Online untuk Guru SMK Se-Jawa Barat
Ruang kabinnya cukup bikin kami terkejut. Mobil mungil ini didesain dengan kabin yang bisa dikatakan nyaman dan cukup lega.
Jok pengemudi seakan menyatu dengan jok penumpang depan. Ini lantaran jok penumpang depan memanjang. Lantas ada arm rest yang cukup nyaman dengan ruang penyimpanan.
Posisi jok juga cukup tinggi, kaca depan lebar sehingga soal visibilitas sama sekali tak ada keluhan.
Desain dasbornya juga simpel, minimalis dan efisien. Setir MOMO dengan jahitan merah sepertinya ciri khas Cast Sport. Uniknya sudah ada paddle shift untuk sensasi perpindahan transmisi mode manual 7 percepatan.
Tuas transmisi otomatis posisinya di dasbor tengah, menempel dengan panel pengaturan AC digital. Lantas head unit Kenwood model floating sudah dilengkapi kamera mundur.
Fitur keselamatan termasuk lengkap, sudah ada airbag depan, kontrol traksi serta ada sensor kamera di bagian grille. Sensor ini memberi peringatan saat kendaraan depan berhenti mendadak, dan ketika mobil bergerak pindah lajur.
Bicara akomodasi, banyak sekali ruang penyimpanan barang di kabin depan, Daihatsu pintar memanfaatkan ruang kabin sekecil ini menjadi efisien.
Baca Juga: Daihatsu Espass 1996 Operasi Wajah Total Menyerupai VW Kombi
Duduk di baris belakang juga untuk ukuran orang dewasa dengan ketinggian 166-170 cm masih cukup nyaman. ruang kepala dan kaki masih tersisa cukup banyak. Apalagi, jok belakang bisa digeser maju mundur.
Ruang bagasi tak terlalu besar, namun masih muat diisi tiga buah galon air mineral lho. Jok belakang juga bisa dilipat ke depan dengan mudah untuk membawa barang-barang berukuran besar seperti koper atau sepeda lipat.
Namanya kei car, dapur pacunya mungil. Hanya 660 cc 3 silinder dengan doping turbo. Ia dilengkapi intercooler yang posisinya di atas (top mount).
Di speknya mesin 660 cc berkode KF ini punya klaim tenaga 63 dk dan torsi puncak 92 Nm. Transmisi CVT-nya termasuk halus menyalurkan tenaga ke roda depan.
Oiya walaupun mesinnya kecil, kei car ini dibekali tuas paddle shift yang bikin sensasi sport, memindahkan gigi ala mode transmisi manual 7 percepatan.
Sayangnya mobil jenis kei car ini belum dijual di Indonesia. Padahal di Jepang, Daihatsu terkenal sebagai produsen mobil-mobil kei car.
Sekadar info, di Jepang mobil ini dilego dengan harga mulai 1,22 juta Yen atau sekitar Rp 130 juta ke atas. Mungkin kalau dijual di Indonesia, banyak yang tertarik ya?