Penurunan tersebut utamanya terjadi pada kuartal II-2020 yang terkoreksi 41,7% secara kuartalan atau hanya sebesar Rp 6 triliun.
Turun signifikan dibanding pencapaian kuartal I 2020 sebesar Rp 10,2 triliun.
Masih menurut Margono, jika ditilik dari unit pemesanan, kinerja FIF Group pun tercatat terkoreksi 20,6% (Year on Year/YoY), dari sebanyak 2,5 juta unit di Agustus 2019 menjadi 1,9 juta unit di Agustus 2020.
Hal tersebut merupakan implikasi dari pembatasan sosial yang diberlakukan pada kuartal II-2020, berdampak pada tergerusnya penjualan perseroan.
Yakni penjualan turun 40,6%, dari sekitar 900 ribu unit di kuartal I-2020, menjadi sekitar 600 ribu unit di kuartal II-2020.
Baca Juga: Penjualan Motor Juni 2020 Naik Tujuh Kali Lipat, Juli Masih Berharap
Berdasarkan rincian kinerja pembiayaan tersebut, hingga paruh pertama tahun ini, laba bersih FIF Group tercatat turun 24,9% menjadi sekitar Rp 900 miliar.
Margono menyampaikan, pihaknya belum bisa memproyeksi laba bersih sampai akhir tahun 2020.
Meski begitu Ia mengatakan, berkurangnya aktivitas di lapangan membuat perseroan terpaksa melakukan efisiensi dari aspek pemasaran.
Namun ditengah pandemi penting bagi perusahaan menjaga pangsa pasar pembiayaan sebesar 10-15%.