Restrukturisasi Kredit FIF Group Rp 12 Triliun Hingga September 2020

Harryt MR - Senin, 16 November 2020 | 00:10 WIB

(Ilustrasi) Penjualan motor FIF Group di Booth FIF GIIAS 2019 (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Cukup banyak nasabah kredit motor turut terdampak Covid-19, yang akhirnya mengajukan penundaan bayar cicilan motor. Hal ini tentu memukul kinerja industri pembiayaan.

Tak terkecuali dialami PT Federal International Finance (FIF Group), yang hingga September 2020 telah merestrukturisasi piutang pembiayaan mencapai Rp 12 triliun, terhadap 930 ribu nasabahnya.

Hal ini disampaikan oleh Margono Tanuwijaya, CEO FIF Group dalam kesempatan konferensi pers virtual, kinerja perusahaan Grup Astra (1/10/2020).

Margono menyampaikan kinerja perseroan bakal terkoreksi tahun ini. Ia memproyeksikan alokasi pembiayaan hingga tutup tahun 2020 akan dipangkas 20% menjadi Rp 32 triliun.

Baca Juga: Kinerja Penjualan Motor Januari-September 2020, Melejit 17 Kali Lipat

Walau demikian, Ia mengatakan, aset digital dan basis data (database) nasabah menjadi aset berharga untuk memastikan kelangsungan bisnis perseroan selama pandemi Covid-19.

"Kalau penjualan tahun lalu Rp 40 triliun, tahun ini sepertinya jadi Rp 32 triliun, jadi kita pertahankan hanya turun 20%. Kalau dari strategi kita ada dua, efisiensi dan menjaga kualitas kredit," jelas Margono.

Lebih lanjut Margono menerangkan, proyeksi tersebut mengacu pada kinerja pembiayaan per Agustus 2020.

Sampai saat itu, pembiayaan perseroan terkoreksi sebesar 19,0% secara tahunan (year on year/yoy).

Yakni menjadi Rp 21,4 triliun, atau lebih rendah dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar Rp 26,4 triliun.

Penurunan tersebut utamanya terjadi pada kuartal II-2020 yang terkoreksi 41,7% secara kuartalan atau hanya sebesar Rp 6 triliun.

Turun signifikan dibanding pencapaian kuartal I 2020 sebesar Rp 10,2 triliun.

Masih menurut Margono, jika ditilik dari unit pemesanan, kinerja FIF Group pun tercatat terkoreksi 20,6% (Year on Year/YoY), dari sebanyak 2,5 juta unit di Agustus 2019 menjadi 1,9 juta unit di Agustus 2020.

Hal tersebut merupakan implikasi dari pembatasan sosial yang diberlakukan pada kuartal II-2020, berdampak pada tergerusnya penjualan perseroan.

Yakni penjualan turun 40,6%, dari sekitar 900 ribu unit di kuartal I-2020, menjadi sekitar 600 ribu unit di kuartal II-2020.

Baca Juga: Penjualan Motor Juni 2020 Naik Tujuh Kali Lipat, Juli Masih Berharap

Berdasarkan rincian kinerja pembiayaan tersebut, hingga paruh pertama tahun ini, laba bersih FIF Group tercatat turun 24,9% menjadi sekitar Rp 900 miliar.

Margono menyampaikan, pihaknya belum bisa memproyeksi laba bersih sampai akhir tahun 2020.

Meski begitu Ia mengatakan, berkurangnya aktivitas di lapangan membuat perseroan terpaksa melakukan efisiensi dari aspek pemasaran.

Namun ditengah pandemi penting bagi perusahaan menjaga pangsa pasar pembiayaan sebesar 10-15%.