BMW F 900 R, Roadster Rp 400 Jutaan Mau Dipinang? Baca Dulu Hasil Tesnya

Antonius Yuliyanto - Kamis, 4 Februari 2021 | 21:15 WIB

Tes performa BMW F 900 R (Antonius Yuliyanto - )

Otomotifnet.com - Pasar big bike kini lebih didominasi model adventure dan retro. Meski begitu, bukan berarti naked bike atau roadster ditinggalkan.

Model yang lebih ditujukan untuk yang berjiwa muda ini tetap digarap oleh pabrikan.

Buktinya, BMW menyegarkan salah satu andalannya, F 800 R jadi F 900 R.

Apakah Anda yang sedang berminat meminang F 900 R tapi masih ragu karena penasaran dengan karakternya?

Baca Juga: BMW G 310 R dan G 310 GS Seken, Tahun 2017 Dijual Cuma Segini

Untuk gambaran, bisa simak dahulu ulasan hasil test ride dari motor yang oleh BMW Motorrad Indonesia dijual dengan tiga pilihan warna, Hockenheim Silver Metallic/Racing Red, San Marino Blue dan Blackstorm Metallic.

F Yosi/otomotifnet.com
Test ride BMW F 900 R

RIDING POSITION & HANDLING

Posisi duduk F 900 R jelas khas naked bike, yang memaksa badan cenderung condong ke depan dengan tangan dan dada membuka. Sehingga pengendara jadi terlihat gagah.

Hal itu didapat karena F 900 R punya setang pipa yang lebar, dikombinasi dengan posisi footstep yang sedikit mundur dan tinggi, sehingga kaki jadi nangkring.

Kalau bicara jok, busanya termasuk tebal dengan berkarakter kenyal. Sayangnya untuk perjalanan lebih dari 1 jam ternyata pantat terasa panas.

Tinggi jok ketika berhenti ternyata bisa bervariasi, tergantung setingan preload dari suspensi belakang yang sudah dibekali fitur Dynamic ESA.

 

Ketika diset untuk sendirian, maka secara otomatis lebih rendah dibanding untuk berboncengan.

Canggihnya Dynamic ESA, saat diset dynamic karakter suspensi belakang bisa berubah otomatis sesuai kondisi jalan.

Ketika jalan yang dilalui bergelombang atau tak rata, otomatis compression dan rebound berubah jadi cepat atau suspensi cenderung empuk, sehingga pengendara merasa nyaman.

Kemudian ketika mayoritas jalannya mulus, otomatis suspensi belakang jadi kaku sehingga terasa stabil. Top kan!

Baca Juga: Ducati Streetfighter V4S Tampang Sangar, Mesin Turunan MotoGP, Canggih dan Ringan!

F Yosi/otomotifnet.com
Test ride BMW F 900 R

Sedang suspensi depan fix, karakternya sedang, masih cukup nyaman tapi juga memberikan kestabilan.

Tentu sangat menunjang karakter motor keseluruhan yang walaupun bobotnya mencapai 211 kg, namun tetap mudah dikontrol.

Bahkan menerabas di kemacetan pun tak terlalu sulit, rasanya enggak kalah dengan Yamaha Byson.

Karena ukuran body tergolong ramping ditambah sudut belok setang tak sesempit model sport fairing.

PERFORMA

Sebagai sumber tenaga, F 900 R dibekali mesin 2 silinder segaris DOHC 8 katup berpendingin cairan. Kapasitasnya 895 cc dengan bore x stroke 86 x 77 mm.

Tenaga maksimum 105 dk di 8.500 rpm dengan torsi maksimal 92 Nm di 6.500 rpm. Limiter ada di 9.000-an rpm.

Secara garis besar karakter tenaganya rata dan bawah sampai atas.

Tapi agar muntahan tenaga sesuai kebutuhan dan kondisi jalan, BMW membekali F 900 R dengan Riding Mode, ada pilihan Rain, Road, Dynamic.

Aant/otomotifnet.com
Mesin BMW F 900 R, 895 cc berkonfigurasi 2 silinder segaris DOHC 8 katup berpendingin cairan

Ketiganya punya karakter yang berbeda. Rain tentu saja paling kalem dan ada sedikit jeda antara gas dan respons mesin, karena digunakan untuk saat hujan, kalau Anda pemoge pemula baiknya pakai mode ini.

Selanjutnya kalau yang Road karakternya natural, artinya respons mesin sesuai dengan bukaan gas.

Sedang Dynamic tentu saja paling responsif. Pas buat yang expert dan ingin ngebut atau mau sedikit pecicilan.

Saat pakai mode Dynamic dan dibejek maksimal, reponsnya memang terbilang cepat.

Hal itu tergambar dari hasil tes akselerasi pakai Racelogic. Untuk meraih kecepatan 0-100 km/jam dibutuhkan waktu 4,5 detik saja!

Lalu jarak 0-402 meter dituntaskan dalam tempo 12,7 detik dan kecepatan yang diraih sudah di angka 180,7 km/jam! Hasil lengkap bisa disimak di tabel.

Di balik kelebihannya, tentu ada catatan dari mesin yang diusung. Pertama, panas mesin begitu terasa di area lutut ke bawah, terutama kaki kiri.

Tampaknya karena leher knalpot dari mesin meliuk ke kiri, termasuk juga letak extra fan di kiri.

Aant/otomotifnet.com
Memilih riding mode di BMW F 900 R tinggal tekan tombol di setang kanan

Kemudian, untuk quick shifter atau yang istilahnya Gear Shift Assistant Pro, kerjanya lebih efektif pada putaran mesin menengah ke atas.

Tepatnya di atas 4.000 rpm, dan di gigi 1-2 tidak direkomendasikan. Jika dipaksakan, proses pindah giginya enggak mulus.

Kalau dilakukan di putaran tinggi dan kecepatan tinggi, baru mulus tanpa jeda.

Lalu soal suara terbilang unik, karena mesinnya tergolong berisik ada suara mirip keteng kendor mirip G 310 R, padahal vibrasinya minim, malah suara knalpotnya lebih senyap.

Namun, ketika akselerasi yang lebih terdengar justru suara ngorok dari corong udara yang ada di balik shroud, yang memberikan kesan sporty.

KONSUMSI BENSIN

BMW Motorrad Indonesia memberikan kesempatan pengetesan F 900 R ini selama 5 hari.

Total jarak yang ditempuh 300 km. Itu dipakai untuk melibas jalan dalam kota Jakarta dengan kemacetannya, hingga turing jarak dekat ke Bogor via Parung.

Dengan beragam kondisi jalan tersebut, ternyata didapat angka konsumsi bensin rata-rata 17,5 km/liter.

Oiya bahan bakar yang digunakan RON 92, walaupun disarankan minimal RON 95 karena rasio kompresi 13,1:1, hal itu karena pas bensin menipis, di SPBU yang ditemui hanya menyediakan RON 92.

Aant/otomotifnet.com
Pengaturan Dynamic ESA di BMW F 900 R lewat tombol bergambar suspensi di setang kiri

FITUR & TEKNOLOGI

Selama pengetesan, fitur yang paling bikin berkesan tentu dari fitur Dynamic ESA (Electronic Suspension Adjustment) seperti disinggung di bagian handling.

Untuk memilih karakter dan setelan preload, tombolnya ada di setang kiri sisi atas. Kinerjanya dibantu sensor jarak main suspensi.

Lalu yang bikin penasaran adalah adanya fitur Adaptive Cornering Light, yang mana akan menyala ketika sudut minimal 10 derajat dan kecepatan 10 km/jam.

Memang ternyata ada sorot lampu ke samping saat menikung, sayangnya kurang naik, yang kesorot malah aspal bagian dalam tikungan.

Fitur yang bermanfaat banget berikutnya tentu adanya Riding Mode, sehingga laju motor bisa disesuaikan dengan kondisi jalan dan mood.

Ada pilihan Rain, Road, Dynamic. Beda karakternya sudah dibahas di bagian performa. Memilihnya pakai tombol di setang kanan sisi atas.

Lalu ada fitur yang memanjakan mata selama di jalan, panel instrumen TFT 6,5 inci yang menampilkan berbagai info.

Selain info standar seperti kecepatan, putaran mesin, bensin, jam dan lampu-lampu, ada pula info penting seperti suhu mesin, tekanan ban depan belakang lengkap dengan acuan standarnya.

F Yosi/otomotifnet.com
Suspensi belakang BMW F 900 R pakai teknologi Dynamic ESA

Termasuk juga bisa terkoneksi dengan smartphone, jadi bisa menampilkan navigasi dan notifikasi pesan dan panggilan.

Sisanya ada ada fitur Keyless Ride, Gear Shift Assistant Pro, Automatic Stability Control (ASC), Dynamic Traction Control (DTC), Dynamic Brake Control (DBC), juga Slipper Clutch dan Drag Torque Control atau istilahnya MSR.

Lalu di bagian pengereman F 900 R dilengkapi cakram ganda di depan berdiameter 320 mm yang dijepit oleh kaliper radial 4 piston dari Brembo.

Sedang di belakang single disc 265 mm satu piston. Kinerjanya jempolan, sentil sedikit tuas remnya dengan satu jari, maka kecepatan bisa berkurang secara drastis.

Nah sudah terbayang kan karakter dari BMW F 900 R ini. Gimana, tertarik meminangnya? Siapkan dana sebesar Rp 422 juta (off the road Jakarta).

Aant/otomotifnet.com
Panel instrument F 900 R berupa layar TFT 6,5 inci, seperti di hampir seluruh line up BMW Motorrad

Data tes BMW F 900 R:
0-60 km/jam: 2,6 detik
0-80 km/jam: 3,5 detik
0-100 km/jam: 4,5 detik
0-100 m: 5,7 detik (@117,7 km/jam)
0-201 m: 8,4 detik (@153,6 km/jam)
0-402 m: 12,7 detik (@180,7 km/jam)
Konsumsi bensin: 17,5 km/L

Data Spesifikasi BMW F 900 R:
P x L x T          : 2.240 x 815 x 1.130 mm
Jarak sumbu roda   : 1.518 mm
Tinggi jok         : 815 mm
Berat              : 211 kg (wet)
Kapasitas tangki   : 13 Liter (3,5 liter reserve)
Tipe rangka     : Bridge-type frame, steel shell construction
Rem depan      : Dual Disc Brake 320 mm 4 piston radial caliper ABS
Rem belakang    : Single Disc Brake 265 mm 1 piston floating caliper ABS
Suspensi depan     : Upside Down 43 mm, 135 mm travel
Suspensi belakang  : Cast aluminium dual swing arm, central spring strut, spring pre-load hydraulically adjustable, rebound damping adjustable 142 mm travel
Pelek depan        : Cast aluminium 3.50 x 17
Pelek belakang     : Cast aluminium 5.50 x 17
Ban depan          : 120/70ZR17
Ban belakang       : 180/55ZR17
Mesin              : Liquid Cooled 4-stroke DOHC 8 valves
Silinder           : Dua silinder segaris
Kapasitas          : 895 cc
Bore x stroke      : 86 x 77 mm
Rasio kompresi     : 13,1:1
Tenaga             : 105 dk @8.500 rpm
Torsi              : 92 Nm @6.500 rpm
Sistem starter     : Electric Starter
Sistem pelumasan   : Basah
Sistem pengabutan  : Electronic Fuel Injection
Tipe kopling       : Multiple Disc wet clutch anti hopping
Tipe transmisi     : 6 Speed
Alternator         : Permanent Magnetic Alternator 416 W
Battery            : 12 V/12 Ah MF