"Mengenai detail penurunan harganya, kami belum bisa katakan karena Juklak (Petunjuk Pelaksanaan) belum keluar. Itu penting untuk implementasi relaksasinya seperti apa, klaimnya," imbuh Amel.
Lebih lanjut, pihaknya meyakini relaksasi PPnBM sanggup menstimulus penjualan. "Meski mengalami penurunan penjualan pada Februari 2021, kami yakin program tersebut bisa menstimulus pasar,”
“Khususnya masyarakat yang punya niat membeli mobil. Jadi, bulan-bulan setelahnya naik," sambungnya lagi.