Otomotifnet.com - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendongkrak performa mobil.
Salah satunya adalah setting ulang program Electronic Control Unit (ECU) mobil, atau lebih dikenal remap ECU agar performa mesin bisa meningkat.
Jika tertarik untuk remap ECU mobil, bisa menyambangi bengkel Dokter Mobil.
Thayne Finsenda Lika, selaku Owner Dokter Mobil mengatakan, bahwa di bengkelnya bisa me-remap ECU untuk beragam jenis mobil.
Baca Juga: Remap ECU Bisa Dongkrak Power Hingga 60 Dk, Ini Item-Yang Disetting Serta Biayanya!
"Kami punya delapan jenis alat remap ECU, jadi cukup lengkap, hampir semua jenis mobil bisa di-remap ECU-nya," kata pria yang akrab disapa Lung Lung belum lama ini.
Lung Lung menjelaskan, ada beberapa jenis mobil yang sering melakukan remap di bengkel Dokter Mobil, mulai mobil keluaran Jepang hingga Eropa.
"Kalau yang umum itu Toyota Yaris, Corolla Altis, Kijang Innova, Fortuner, Alphard, Camry, Mitsubishi Pajero Sport, sampai mobil Eropa seperti BMW dan Aston Martin kami juga bisa," jelas Lung Lung lagi.
"Tapi untuk Toyota Avanza masih belum bisa remap ECU, sedangkan Suzuki Ertiga sudah bisa," sambungnya.
Baca Juga: Electronic Control Unit (ECU) Rusak, Segini Biaya Perbaikannya!
Selain meningkatkan tenaga mobil, Lung Lung mengungkapkan bahwa remap ECU standar sifatnya permanen, alias tidak akan berubah ke pengaturan sebelumnya secara otomatis.
"Kami pakai software orisinal, jadi saat servis di bengkel resmi enggak bakal ada masalah," ucapnya.
Dengan remap ECU, banyak fitur-fitur yang bisa diatur agar tenaga mobil keluar secara maksimal.
"Setting fitur-fiturnya cukup banyak, ada injektor, torsi, sampai limiter," sebutnya.
Baca Juga: Upgrade Mesin Mobil, Baiknya Remap ECU atau Ganti Knalpot Dulu?
"Kami sudah riset supaya mobil juga awet. Jadi disesuaikan dengan mobilnya, masih standar atau sudah ada upgrade lainnya," ujar Lung Lung lagi.
Ia menambahkan, remap ECU di Dokter mobil kurang lebih menghabiskan dana mulai Rp 4 jutaan hingga belasan juta rupiah.
"Biaya remap mulai Rp 4,5 juta sampai Rp 12 juta tergantung mobilnya. Kalau untuk BMW, Aston Martin softwarenya mahal, jadi harga otomatis lebih mahal juga," pungkasnya.