Ia menuturkan, total penumpang di dalam ambulans ada enam orang termasuk seorang pengemudi.
Andi menjelaskan, ambulans yang melaju dari arah utara (Tegal) melaju dengan kecepatan cukup kencang.
Dari arah berlawanan atau selatan (Bumiayu) juga sedang melaju truk. Kondisi jalan di lokasi kejadian berkelok-kelok dan minim penerangan.
Jalan tidak begitu lebar, hanya dua ruas. Satu ruas untuk kendaraan dari utara dan satu lainnya kendaraan arah selatan.
Baca Juga: APV Ambulans Nyalakan Sirine Ditonjok Avanza, Nekat Terobos Lampu Merah, Posisi Tak Bawa pasien
Meskipun saat malam hari, lalu lintas di jalan tersebut cenderung ramai lantaran banyak dilewati kendaraan dari arah Jakarta yang hendak ke Purwokerto, Kebumen, Yogyakarta dan sekitarnya.
Andi menduga pengemudi tidak mengetahui medan jalan. Saat kondisi lalu lintas cukup ramai, ambulans hendak menyalip mobil lain.
"Diduga pengemudi perlahan melaju ke kanan jalan. Pengemudi sepertinya lalai karena diduga tidak tahu medan. Lalai melihat depannya, akhirnya saling bertabrakan dengan truk," katanya.
Akibatnya karena jarak yang sudah dekat, kecelakaan pun tak bisa dihindari. Ambulans lantas terpental dan berputar sampai ke pinggir jalan.