Otomotifnet.com - Recall atau perbaikan massal merupakan bentuk tanggung jawab dari pabrikan untuk memberikan rasa aman ke konsumen.
Perbaikan massal ini dilakukan jika ada indikasi kerusakan terhadap suatu komponen mobil.
Terkait fenomena recall ini, apakah berpengaruh terhadap penjualan dan harga mobil bekas?
Menurut Johan, owner showroom mobil bekas Candiko Wijaya Motor, program recall tidak berdampak pada bisnis mobil bekas.
"Kalau menurut saya sih mobil bekas enggak terpengaruh ya, baik dari segi penjualan ataupun harga," jelas Johan yang showroomnya berlokasi di Karawaci, Tangerang, (9/6/21).
Baca Juga: Ini Daftar Mobil Honda yang Bermasalah Fuel Pump, Wajib Ikut Recall
"Mungkin berpengaruhnya ke mobil baru," ucap Johan.
Ia berpendapat, program recall ini sudah menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari para APM sehingga konsumen di mobil bekas tidak merasa risau.
"Karena kalau misalnya ada mobil yang beli di tempat saya ternyata unitnya kena recall, itu kan langsung di-follow up sama APM terkait," tukasnya.
Hal serupa juga dijelaskan oleh Yudi Budiman, Owner Indigo Auto, showroom mobil bekas di kawasan Serpong, Tangerang, Banten.
Berdasarkan pengalamannya, sangat sedikit konsumen mobil bekas yang peduli dengan kampanye recall ini sebelum melakukan pembelian.
"Kalau di mobil bekas, sampai sejauh ini isu tersebut belum sampai. Kecuali memang bagi konsumen yang benar-benar di dunia otomotif atau paling tidak sangat mengikuti informasi soal otomotif," ucap Yudi, (9/6/21)
Ia menambahkan, konsumen di Indonesia cenderung sudah lebih bijak dalam menanggapi masalah recall.
Sehingga, kampanye recall tak lagi dianggap sebagai suatu fenomena yang menakutkan.
"Ke harga enggak berpengaruh juga sih. Kalau recall menurut saya saat ini masyarakat Indonesia sudah cukup paham bahwa recall itu bukan sesuatu yang mengerikan atau mobilnya jelek, tapi itu merupakan suatu bentuk tanggung jawab dari ATPM," tutupnya.