Cerita Pemilik BMW 535i Gran Turismo Gugat BMW Indonesia Karena Mesin Mati Mendadak

Muhammad Ermiel Zulfikar,Irsyaad Wijaya - Sabtu, 26 Juni 2021 | 12:00 WIB

Ilustrasi BMW 535i Gran Turismo (Muhammad Ermiel Zulfikar,Irsyaad Wijaya - )

Lebih lanjut, Umam menjelaskan bahwa sidang pertama kasus mesin BMW 535i Gran Turismo yang mati mendadak ini sejatinya dilakukan 22 Juni 2021 kemarin.

Hanya saja dikarenakan ada kendala teknis, maka sidang tersebut resmi diundur pada pekan selanjutnya.

"Sidang pertama seharusnya sudah berlangsung tanggal 22 Juni 2021 kemarin. Namun karena PM Jakarta Pusat menerapkan lockdown, sehingga sidang ditunda menjadi minggu depannya. Berarti tanggal 29 Juni 2021," ujar Umam.

"Ada beberapa tuntutan kami terhadap BMW Indonesia, artinya dalam gugatan ini kami menggugat atas perbuatan wanprestasi. Terus terhadap tuntutan itu, kami meminta gugatan kami dikabulkan," terangnya.

Selain BMW Indonesia, ada juga pihak lainnya yang digugat dalam kasus mesin BMW 535i Gran Turismo yang mati mendadak tersebut.

Baca Juga: DFSK Digugat Konsumen Rp 7 Miliar, Gegara Glory 580 Enggak Bisa Nanjak

"Dipanggil semuanya. Mulai dari BMW Indonesia, Bestindo Mobil selaku penjual mobil, diundang juga BCA Finance, Asuransi Umum BCA, PT Buanasakti Aneka Motor sama Bengkel Anugrah Motor BMW," tutur Umam.

Ada beberapa tuntuan yang diajukan, salah satunya penggugat meminta BMW Indonesia melakukan penelitian lebih lanjut atas penyebab mesin mati mendadak, kemudian memperbaiki penyebab dan semua kerusakan.

"Kami menghukum para tergugat secara tanggung renteng, berupa kerugian materilnya kami meminta Rp 690 juta sesuai dengan nilai pembelian kendaraan pada waktu itu (2016). Sementara untuk nilai immaterial kami meminta Rp 10 miliar dalam hal ini," pungkasnya.