Mantap, Hyundai dan LG Sepakat Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Indonesia, Mulai Produksi 2024

Harryt MR - Kamis, 29 Juli 2021 | 21:40 WIB

(Dari kiri) Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi Indonesia / Sung Hwan Cho, Presiden dan CEO Hyundai Mobis / Jong Hyun Kim, Presiden dan CEO LG Energy Solution / Toto Nugroho, Presiden Direktur Indonesia Battery Corporation (IBC) (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution menandatangani MOU (Memorandum of Understanding) dengan Pemerintah Indonesia untuk membangun pabrik sel baterai kendaraan listrik (28/7/2021).

Langkah strategis ini sekaligus memastikan pasokan baterai kendaraan listrik yang stabil untuk kendaraan listrik bertenaga baterai atau BEV (Battery Electric Vehicle).

Joint venture kedua perusahaan Korea Selatan ini dilangsungkan di di kantor pusat LG Energy Solution, Seoul. Kesepakatan ditandatangani Sung Hwan Cho, President and CEO Hyundai Mobis, dan Jong Hyun Kim, President LG Energy Solution.

Seremonial penandatangan MoU juga turut dihadiri secara virtua; oleh Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi Indonesia, dan Toto Nugroho, Presiden Direktur Indonesia Battery Corporation (IBC).

Baca Juga: Hyundai Geber Purna Jual, Gelar Hyundai Service Point Di 12 Titik

Melalui MoU ini, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution akan menginvestasikan dana senilai USD 1,1 miliar ke dalam joint venture untuk membangun pabrik sel baterai di Karawang, Jabar.

Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution masing-masing berhak atas 50% kepemilikan saham di joint venture ini.

Pemerintah Indonesia setuju untuk mendukung melalui berbagai insentif untuk kelancaran proses operasional yang stabil dari pabrik tersebut.

"Kerja sama investasi ini merupakan salah satu tahap dari keseluruhan rencana proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi senilai USD9,8 miliar," sebut Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), di Jakarta (29/7/2021).

Bahlil juga mengingatkan agar dalam implementasi kerja sama ini, perusahaan wajib menggandeng pengusaha dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.

Hal ini merupakan amanat dari Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU CK).

“Penandatanganan yang akan disaksikan bersama-sama ini, izinkan saya sampaikan agar dalam implementasinya, sesuai dengan undang-undang, berkolaborasi dengan pengusaha nasional dan UMKM,”

“Hal ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah saat ini. Kami akan kawal dari awal sampai akhir investasi untuk baterai sel ini,” pesan Bahlil dalam sambutannya.

Baca Juga: Kemenperin Ungkap Potensi Industri Kendaraan Listrik Indonesia

Pembangunan pabrik dijadwalkan akan dimulai pada kuartal keempat 2021, dan akan selesai pada semester pertama tahun 2023. Sedangkan produksi massal sel baterai di fasilitas baru ini diharapkan akan dimulai pada semester pertama tahun 2024.

Melalui joint venture untuk produksi sel baterai ini, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution semakin memperkuat kemitraan strategis yang telah dimulai lebih dari satu dekade lalu.