Oji menggunakan metode las argon untuk menyatukan crankcase tersebut. Lanjut ke bagian dalam, Oji juga menyatukan kruk as.
“Bearing kruk as 4 silinder pakai tiga, kalau orang lain biasanya hanya pakai dua,” ujarnya ketika ditemui di bengkel OM2S yang berlokasi di Jl. KH. Hasyim Ashari No.16 Gondrong Kenanga, Cipondoh, Tangerang, Banten.
“Kalau tidak ada tahanan tengah (bearing), kruk as bisa melenting, jadi naik turun piston tidak lurus,” tambahnya.
Selanjutnya blok orisinal Tiger dipotong-potong dan dijadikan satu. Uniknya, masing-masing blok masih dapat dilepaskan, alias tidak dilas menjadi satu.
Baca Juga: Rantai Honda Tiger Revo Suaranya Berisik, Sembuh Pakai Tromol Satu Ini
Alasannya agar lebih mudah dalam proses maintenance. Dengan bore x stroke standar Tiger, artinya kapasitas mesin jadi hampir 800 cc, tepatnya 784 cc.
Cylinder head baru digabung menjadi satu dengan las argon.
Keteng penggerak kem posisinya tetap di kiri dan tentu hanya satu, tapi diganti dengan yang lebih tebal.
Noken as juga menggabungkan 4 buah kem menjadi satu dengan las argon.