"Biasanya getaran akan terasa di kecepatan 100 km/jam, sampai ke bodi-bodi. Kayak meriang, hehehe..," kekeh Kang Awe.
Makanya gara-gara penyakit ini kata Kang Awe banyak pemilik BR-V yang mau jual mobilnya.
Sebab, banderol drive shaft BR-V orisinal tidak murah, “Karena harus full (assy, red) sepanjang ini,” imbuhnya sembari memperagakan panjang sebuah drive shaft.
Dan banderolnya tidak murah, yakni di kisaran Rp 6 jutaan untuk satu bagian saja. "Kalau kiri-kanan di beres bisa Rp 12 jutaan," sebutnya.
Heemm.. pantes bikin meriang!