"Eh, di tengah jalur busway angkot itu berhenti untuk menurunkan penumpang," ujar Agung.
"Pas sudah di depan lampu merah angkot itu berhenti. Saya dan kru kesal dan emosi," tutur Agung.
Agung menyebutkan, sopir angkot itu tidak ada niat untuk minta maaf kepadanya.
"Malah nantangin, emang kami di situ emosi karena kami bawa pasien buru-buru kejar dokter," ucap Agung.
Agung menuturkan, ia dan krunya tetap bisa membawa pasien itu ke RSCM.
"Pasien sakit stroke. Alhamdulillah, aman. Bisa dibawa ke RSCM," tutur Agung.