Sejarah Yamaha Mio, Dicap Pionir Skutik Entry Level di Indonesia

Panji Nugraha - Senin, 20 September 2021 | 21:50 WIB

Generasi Pertama Yamaha Mio (2004 – 2008) (Panji Nugraha - )

Otomotifnet.com - Pionir skutik entry level di Indonesia, mempopulerkan continuously variable transmission (CVT), juga membawa tren diameter roda 14 inci.

Yamaha Mio terus berevolusi hingga saat ini, bahkan teknologi terbaru pun disematkan padanya.

Mari kita kupas tuntas Yamaha Mio dari segala sisi. Baca terus! Aant, Fariz, Popo  

Generasi Pertama Yamaha Mio (2004 – 2008)

Setelah merilis skuter automatic atau skutik Yamaha Nouvo yang tidak terlalu bagus penjualannya saat itu, Yamaha kembali mencoba peruntungannya dengan merilis Mio yang lebih imut.

Baca Juga: Yamaha Mio M3 125 Tampang Baru, Dicap Makin Modern, Segini Harganya

Hasilnya, booming! Versi pertama ini hadir dengan pelek jari-jari dan casting wheels.

Mesinnya 113 cc bertransmisi continuously variable transmission (CVT).

Generasi Kedua Yamaha Mio (2008 – 2012)

Hampir tak ada perbedaan signifikan dibanding generasi awal.

Perbedaan ada pada lampu sein yang menyatu dengan lampu senja, sekilas mirip bibir tersenyum, makanya sering disebut sebagai Mio 'smile'.

Pada generasi ini sudah ada konsol kecil di bawah setang.

Dok. Otomotif
Generasi Kedua Yamaha Mio (2008 – 2012)

Yamaha Mio J (2012 - 2014)

Awal 2012, Yamaha merilis Mio baru dengan sistem injeksi bahan bakar.

Namanya Mio J berteknologi Yamaha Mixture JET-Fuel Injection (YMJET-FI).

Dok. Otomotif
Yamaha Mio J (2012 - 2014)

Secara desain masih mirip Mio karburator namun hadir dengan mesin baru yang jauh lebih hemat bahan bakar.

Klaimnya saat itu lebih irit 30% dari versi karburator.

Baca Juga: Perempuan Berbadan Gemuk Dicari Warga Boyolali, Telantarkan Mio Soul GT di Kebun Kosong

Yamaha Mio GT (2013 – 2014)

Ketika Mio J dianggap kurang macho oleh konsumen pria, Yamaha merilis Mio GT dengan perbedaan di cover bodi depan.

Dok. Otomotif
Yamaha Mio GT (2013 – 2014)

Lebih kekar pakai grill dan lampu sein yang lebih tajam 

Yamaha Mio M3 125 Blue Core (2014 - sekarang)

Mio J kurang nendang, Yamaha buru-buru memperbaiki segala kekurangan Mio injeksi pertamanya.

Dari segi desain, Mio M3 hadir dengan tampilan jauh lebih futuristik.

Dok. Otomotif
Yamaha Mio M3 125 Blue Core (2014 - sekarang)

Soal performa, tarikan yang kurang bertenaga dijawab dengan mesin 125 cc berteknologi Blue Core.

Pada varian ini, disematkan pula Eco indicator.

Yamaha Mio Z (2016 - sekarang)

Dok. Otomotif
Yamaha Mio Z (2016 - sekarang)

Persis seperti Mio M3 125, Mio Z hanya beda pada ukuran pelek dan ban yang lebih besar.

Pelek depan lebar 1.60x14 dibalut ban 80/80-14, sedang belakang pelek 2.50x14 dengan ban 100/70-14.

Baca Juga: Yamaha Mio Ojol Dirampas Debt Collector Kebon Jeruk, 1 Pelaku Diburu Polisi

Yamaha Mio M3 125 AKS SSS (2016 - sekarang)

November 2016, Yamaha meluncurkan varian tertinggi dengan teknologi Advance Key System (AKS) dan Stop Start System (SSS).

SSS ini memungkinkan mesin otomatis mati ketika berhenti atau idle beberapa detik, dan bisa langsung hidup hanya dengan memutar selongsong gas.

Dok. Otomotif
Yamaha Mio M3 125 AKS SSS (2016 - sekarang)