Otomotifnet.com - All New Honda PCX 160 mendapat mesin yang bisa dibilang total baru jika dibanding milik PCX 150.
Kapasitas meningkat sampai jadi 4 klep di kepala silindernya. Tapi ternyata, hal itu belum memuaskan Hardy Silman.
“Tenaga motor standar pabrik belum cukup untuk bobot badan gua yang berat."
"Dan memang setiap punya motor matik bawaannya selalu mau bore up, supaya lebih bertenaga,” ceritanya kepada OTOMOTIF.
Untuk itu PCX 160 yang dipinangnya diserahkan ke bengkel Synergy-HSR untuk ditingkatkan tenaganya.
Berikut rincian upgrade mesin yang menghabiskan biaya hampir Rp 12 jutaan ini.
Baca Juga: Suku Cadang Melimpah, Berikut Harga Busi Sampai Part CVT Honda PCX CBU Thailand
BORE UP
Motor yang digarap oleh Senaponda dan Joko Sutopo ini langsung menggunakan piston yang lebih besar.
Dari yang standarnya 60 mm dibesarkan menjadi 63 mm menggunakan forged piston dari Moto1.
“Liner masih standar gak masalah, cuma emang riskan sisa ketebalan bagian bawahnya."
"Kepala piston narrow dome 0,8 mm, lebih tinggi dibanding standar yang narrow dome sampai 2 mm,” ujar Senaponda yang bengkelnya ada di bilangan Depok, Jakbar.
Dengan stroke standar 55,5 mm kini kapasitas mesin PCX 160 terdongkrak menjadi 172,9 cc.
Baca Juga: Oli Sokbreker Depan Honda PCX CBU Thailand Kadang Tak Berimbang, Solusinya Begini
KEPALA SILINDER
Di area kepala silinder, ubahannya tidak terlalu banyak. “Diporting & polished, papas 0,6 mm, dan 3D valves cutting 15°, 30°, dan 45°,” sambung pria ramah ini.
Buka tutup keempat klepnya masih dibiarkan standar.
PENGAPIAN
Di sektor pengapian, koil orisinalnya digantikan milik Suzuki Shooter yang motornya terbilang langka.
Eitss… tentu bukan tanpa alasan, konon koil ini lebih tahan banting ketika dipaksa menggunakan coil booster.
“Koil ini tahan digebuk 18,5 volt pakai coil booster, koil asli dikasih 16 volt aja udah ‘meriang’, haha… Kemudian tambah Plasma Speedspark dengan Brisk multi electrode,” urai Sena yang pentolan Honda Stunt Rider (HSR) ini.
Baca Juga: Pasaran Mulai Rp 18 Jutaan, Penyakit Honda PCX CBU Thailand Cuma Satu Ini
Untuk menyempurnakan pengapian serta memaksimalkan semprotan bensin di tiap rpm, ECU diganti BRT Juken 5 Dual Band lengkap pakai injector BRT dengan debit semprotan 180 cc/menit.
CVT
Untuk meneruskan tenaga mesinnya ke roda belakang, area CVT juga kena sentuhan. Seluruh part CVT diubah hasil racikan Senaponda.
“CVT kit dari Snap’s, pulley 13,8° dan roller 12 gram. Per CVT masih pakai KWN 1.200 rpm, di putaran tengah udah kincup duluan, mestinya pakai per 1.700 rpm,” rincinya.
HASIL DYNO
Untuk mengetahui kenaikan performa PCX 160 yang sudah menjadi 173 cc ini, langsung diuji di atas mesin dyno Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport yang ada di bilangan Rawamangun, Jaktim.
Baca Juga: PCX 160 Pakai Cakram Lebar, Tampil Lebih Padat, Wajib Custom Part Ini
Tercatat PCX 160 dalam kondisi standar menghasilkan tenaga puncak 11,68 dk di 8.500 rpm dengan torsi 11,48 Nm pada 6.210 rpm.
Sedangkan PCX 160 milik Hardy dapat memuntahkan tenaga maksimal 14,88 dk di 9.200 rpm serta torsi 12,6 Nm di 8.250 rpm.
Itu berarti ada kenaikan tenaga 3,2 dk dan kenaikan torsi 1,12 Nm.
Puas belum nih sekarang?
Senaponda: 0812-838-3146
Sportisi Motorsport: 0821-1404-6688
Data upgrade:
Piston: Moto1 forged 63 mm
Perbandingan kompresi: 11,8:1
ECU: BRT Juken 5 Dual Band
Injector: BRT 180 cc/min
Air filter: Aftermarket
CVT kit: Snap’s 13,8°
Roller: 12gr
Per CVT: Honda PCX Thailand KWN
Koil: Suzuki Shooter
Knalpot: WRC with heater element ati emission HD Sportster