Tentunya tak hanya itu, Audi kemudian menjelaskan bahwa material iridium sangat keras dan punya titik lebur lebih tinggi.
"Makanya durability-nya lebih tahan lama dibanding bahan tembaga, cocok untuk mesin-mesin modern yang rasio kompresinya tinggi-tinggi," tambahnya.
Selain itu, lanjut Audi, busi dengan material iridium seharga Rp 445 ribu tadi dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menciptakan rambatan atau loncatan listrik yang lebih cepat 0,12 detik dari busi biasa.
Dampaknya, membuat ledakan pembakaran yang terjadi jadi lebih besar dan kuat, yang efeknya membuat performa meningkat, namun efisien dalam pemakaian bahan bakar.
"Ini yang akhirnya membuat harga busi menjadi mahal, yaitu karena teknologi dan materialnya tadi,” tutup Audi.