Pasar Motor 2022 Dihantui Kenaikan PPN 11%, Harga Jual Pasti Naik

Harryt MR - Selasa, 14 Desember 2021 | 22:40 WIB

(Ilustrasi) Penjualan motor di salah satu dealer Honda Jawa Barat (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Pertumbuhan ekonomi tahun 2021 tampak sudah ada perbaikan, hal ini memberikan harapan yang lebih baik di tahun depan, termasuk di industri sepeda motor.

Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) memprediksi pertumbuhan permintaan sepeda motor baru di pasar domestik akan meningkat menjadi 5,1-5,4 juta unit pada tahun 2022.

Meski begitu, potensi membaiknya penjualan motor di tahun depan dihantui kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11%. Alhasil berpotensi pengaruhi harga jual motor.

Praktis hal ini berdampak pada daya beli masyarakat dalam membeli motor baru. Lantaran harga motor baru berpotensi melejit tahun depan.

”Tahun depan kami tetap memiliki tantangan terutama untuk mengelola dampak kenaikan PPN 11% yang berpotensi menaikkan harga jual,”

“Selain itu, kami harapkan harga komoditi juga bisa kondusif nanti,” papar Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI.

Baca Juga: Angin Segar Prospek Cerah, Tantangan Industri Otomotif Tahun 2022

Merujuk data AISI, potensi peningkatan penjualan motor tahun depan dapat dilihat dari realisasi penjualan hingga September tahun ini.

Angkanya sudah mencapai 3.761.407 unit, atau tumbuh hampir 31% dibandingkan periode Januari-September 2020.

Hal ini berkat kemampuan pemerintah dalam mengendalikan pandemi dan dampaknya, menjadi salah satu faktor penting yang mendorong membaiknya pasar motor domestik, mengiringi laju pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.

”Memang sempat terjadi penurunan penjualan saat gelombang kedua pandemi meninggi pada Juli dan Agustus. Namun sejalan dengan terkendalinya Covid-19, pasar pun mulai membaik,”

“Secara keseluruhan tahun ini (2021) kami perkirakan pasar motor akan mencapai 5 juta unit,” beber Sigit.

Target penjualan motor tahun ini sebesar 5 juta unit tahun ini, justru terlampaui. Mengingat awalnya AISI memprediksi 4,3-4,6 juta unit.

“Kami harapkan tren positif ini berlanjut ke tahun depan, yang kami prediksi akan tumbuh 2%-8% atau 5,1-5,4 juta unit. Ini akan memberikan multiplier effect yang positif buat industri terkait,” imbuhnya.

Kendati demikian, pasar motor domestik masih belum pulih seperti sebelum pandemi pada 2019, yang mencapai 6,4 juta unit.

Baca Juga: Fakta Penjualan Motor Saat Pandemi, Skutik Tetap Jadi yang Terlaris

Sekali lagi menurut Sigit, kemampuan pemerintah mengendalikan Covid-19 dan dampaknya, ditambah vaksinasi semakin meluas mendorong meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk melakukan mobilitas.

Kondisi ini diharapkan menjadi daya dorong untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, sehingga berdampak positif ke daya beli masyarakat.