“Dengan uji coba komersial motor listrik untuk digunakan oleh mitra driver Gojek, kami bisa mendapatkan berbagai insight dari mitra driver dan penumpang atau konsumen,” papar Kevin.
Ia mencontohkan, masukan terkait operasional kendaraan listrik termasuk pengalamanan dalam berkendara, penghematan hingga kemudahan penggantian baterai sebagai sumber daya kendaraan.
“Insight ini bisa kami manfaatkan untuk menjadi landasan rencana bisnis Electrum ke depannya,” lanjutnya.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Gojek Ekspansi Ke Bulukumba Sulsel
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, menekankan dukungan terhadap rencana pemerintah melakukan transisi energi. Yakni dilakukan melalui perluasan jaringan Battery Charging Station.
Serta perluasan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik (Battery Swapping Station).
“Pertamina memahami kebutuhan para pengendara motor listrik, yaitu kecepatan dan kemudahan, sehingga kami menyediakan Battery Swapping Station,”
“Jadi, langsung "Swap and Go". Dengan bisnis model seperti ini, Indonesia juga berpeluang untuk mengembangkan baterai motor listrik standar Indonesia, sehingga ke depan, harga motor listrik dapat lebih terjangkau,” terang Nicke.
Masih menurutnya, Pertamina telah membangun 6 lokasi charging station. Kemudian melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, telah resmi mengoperasikan 14 unit Battery Swapping Station.
Baca Juga: Honda PCX Electric Ditunggangi 'Babang' Gojek, Hemat Enggak Perlu Isi Bensin
Mencakup 212 baterai yang tersebar di 7 lokasi Green Energy Station (GES) Pertamina. “Ke depan, kami akan terus memperluas jaringan Battery Swapping Station di Indonesia,” urainya lagi.