"Jumlah produksi kendaraan Chery di Indonesia juga akan berdampak kepada pembukaan lapangan pekerjaan pada sektor hulu dan hilir sebanyak 20.000 orang," papar Charlie.
Tak lupa, pada pertemuan tersebut juga dikatakan niatan Chery untuk mengembangkan kendaraan listrik di Tanah Air.
Sebab Indonesia memiliki cadangan nikel tertinggi di dunia.
Artinya punya peran penting dalam pengembangan industri kendaraan energi terbarukan.
Charlie juga menyebut, ke depan produk Chery di Indonesia akan didominasi kendaraan listrik murni dan plug in hybrid, dengan total sembilan model.
"Pasar Asia Tenggara akan menjadi komponen penting dalam proses internasionalisasi Chery, terutama Indonesia, negara dengan ekonomi dan populasi terbesar di antara sepuluh negara ASEAN," ungkap Charlie.
"Oleh karena itu, Chery akan membangun basis produksi dan manufaktur di Indonesia, dengan mengintegrasikan penelitian dan pengembangan, manufaktur, serta layanan penjualan, sehingga tidak hanya memperkuat eksistensi Chery di Indonesia, tetapi juga ASEAN, bahkan mengekspor ke negara-negara lain," imbuhnya.
"Dengan tata letak investasi di Indonesia, Chery mengharapkan dapat meningkatkan volume penjualan tahunan menjadi 2.000.000 unit di pasar luar negeri pada tahun 2030," tandas Charlie.
Sebagai info, Chery Group mampu mencetak pertumbuhan penjualan tahun cukup tinggi.
Yaitu sebesar 12 persen, dengan volume penjualan 475.000 unit mobil.
Termasuk penjualan ekspor mobil penumpang sebanyak 148.000 unit atau naik 36 persen.
Baca Juga: Pasar SUV Makin Gaduh, Mobil Pabrikan China Chery Bersiap Balik ke Indonesia