Disodori Rp 3,4 Miliar Enggak Bergeming, Satu Rumah Ini Dikepung Proyek Tol Solo-Jogja

Irsyaad W - Jumat, 12 Agustus 2022 | 18:55 WIB

Satu rumah yang dikepung proyek tol Solo-Jogja di desa Kahuman, Ngawen, Klaten, Jawa Tengah meski pemilik disodori UGR Rp 3,4 miliar (Irsyaad W - )

Ia mengatakan, nilai ganti rugi yang disodorkan ke Subagyo sekitar Rp 3,4 miliar.

Tanah dari rumah milik Subagyo sedianya dihargai sekitar Rp 2,5 juta.

Sementara tanah di seberang rumah Subagyo dihargai sekitar Rp 3 juta per meternya.

"Ini tim appraisal-nya waktu itu berbeda, meski tanah yang dinilai berada di daerah yang berdekatan," jelasnya.

Menurut Sulis, meski belum menyetujui nilai ganti kerugian yang diajukan, pemilih rumah itu juga tidak mengajukan keberatan atau gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Klaten.

"Tidak mengajukan keberatan ke PN, maunya minta kebijaksanaan dari Ketua Pelaksana agar UGR dapat dinaikkan," ucapnya.

Ia menjelaskan, untuk Desa Kahuman, Ngawen terdapat 68 bidang tanah yang diterjang proyek jalan bebas hambatan tersebut.

"Sekitar 61 bidang tanah sepakat dengan nilai ganti rugi dan sudah dibayarkan UGR-nya," terangnya.

"Sisanya tujuh bidang belum termasuk rumah milik Pak Subagyo," jelasnya.

Sementara itu, Setyo Subagyo berharap UGR diterima bisa dinaikkan nominalnya.

Mengingat rumahnya berada di pinggir jalan provinsi yakni lintas Klaten-Boyolali.

Apalagi, Subagyo mengaku harga tanah di sekitar rumahnya sudah di atas Rp 3 juta per meternya.

"Saya belum terima karena uang ganti rugi itu belum sebanding dengan harga standar pasar," katanya.

"Untuk saat ini harga pasarannya tanah di pinggir jalan raya provinsi itu udah di atas Rp 3 juta per meter persegi," akunya.

Ia menilai, bila dibandingkan dengan harga tanah normal di pinggir jalan provinsi Klaten-Boyolali, harga tanahnya yang dinilai tim appraisal cukup rendah.

Baca Juga: Petani Berhati Mulia, Sumbangkan Seluruh Uang Ganti Tol Solo-Jogja ke Masjid

Sumber: https://jogja.tribunnews.com/2022/08/11/satu-rumah-di-klaten-kokoh-berdiri-meski-sekelilingnya-sudah-rata-untuk-proyek-tol-yogyakarta-solo?page=all