"Saya mendatangi pom bensin mau minta ganti rugi dan dari pihak pom bensin diganti Pertamax," kata Sugiyono.
Selain itu, Warga Tuntang, Widodo mengaku setelah beli pertalite di SPBU 43.507.16, mobil miliknya menjadi brebet dan mengeluarkan asap.
"Saat itu saya membeli pertalite pada Minggu (16/10) sore di SPBU ini, setelah saya selesai mengisi lalu saya pulang dan dalam perjalanan mobil saya menjadi ngadat dan brebet," kata Widodo.
"Knalpot juga ngebul, lalu hari ini saya komplain ke SPBU ini dan ternyata banyak juga warga yang komplain," imbuhnya
Sementara itu Joko, Pengelola SPBU 43.507.16 membenarkan adanya komplain dari konsumen.
Ia mengatakan, tercampurnya Pertalite dengan Solar usai truk tangki bongkar BBM, (13/10/22) lalu.
Setelah itu banyak para pembeli yang komplain ke pihak SPBU.
"Kepada konsumen yang komplain dan menyertakan bukti pembelian langsung kami ganti dengan Pertalite, selain itu juga kami mengganti biaya perbaikan atau servis," kata Joko.
Ia mengaku akan mengganti biaya servis jika ada kendala setelah membeli di SPBU ini.
"Kita tanggungjawab jika memang kendaraan tersebut yang terlanjur membeli BBM ada kendala," terangnya.
Menurutnya pihaknya sudah sesuai SOP dan tidak ada kekeliruan saat mengisi BBM di tangki penyimpanan.
Baca Juga: Pertamax Campur Air Siksa Toyota Rush, Mesin Mati Jarak 2 Km Dari SPBU