Kendati demikian, Djoko berpesan agar pelatihan khusus bagi pramudi dapat dilaksanakan secara rutin agar kecelakaan bus TransJakarta dapat dikendalikan.
"Perlu pelatihan rutin walaupun sudah biasa mengemudi itu rutin harus ada pelatihannya, tujuannya saling mengingatkan saja minimal sebulan sekali," kata Djoko.
"Harus ada pelatihan setiap bulan nanti hasil evaluasinya dikemukakan dan dari hasil pelatihan itu dapat dijadikan sebagai bahan rujukan," sambung dia.
Diketahui kecelakaan yang melibatkan bus transjakarta terakhir terjadi, (28/10/22) malam.
Seorang lansia inisial FNR (62) tewas setelah tertabrak bus TransJakarta di Jl M.H Thamrin, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Yayat Sudrajat mengatakan, jajarannya dan PT TransJakarta telah memutar ulang rekaman CCTV saat peristiwa terjadi.
"Informasi dari Transjakarta, jika kami melihat dari CCTV yang ada, memang ada unsur kelalaian si korban dalam posisi menyeberang, katanya lari. Ini yang diselidiki," kata Yayat, (31/10/22).
Baca Juga: Petaka Sopir Bus Transjakarta Enggak Fokus, Nyawa Pria Lansia Melayang