Otomotifnet.com - Misteri keberadaan Honda Brio milik satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat terungkap.
Unit bukan hilang seperti yang diduga sebelumnya.
Honda Brio tersebut ternyata sudah dijual pada Januari 2022 dan laku Rp 160 juta.
Diketahui identitas satu keluarga tewas di dalam rumah itu yakni Rudyanto Gunawan (71), K Margaretha Gunawan (68).
Kemudian Dian Febbyana (42) dan Budianto Gunawan (69) diduga meninggal karena kelaparan.
Sementara Honda Brio yang sempat jadi teka-teki itu milik korban Budianto Gunawan.
Hal ini dijelaskan oleh Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce.
"Setelah proses penyelidikan kami berhasil mendapatkan titik terang terkait kabar hilangnya mobil Brio milik korban bernopol B 2601 BRK," ucap Pasma, (15/11/22).
"Bahwa kendaraan tersebut telah dijual langsung oleh Sdr Budianto Gunawan selaku pemiliknya," terang Pasma Royce.
Budianto Gunawan telah menjual Honda Brio itu ke salah satu pemilik showroom mobil bekas berinisial R.
"Saudara Budianto Gunawan selaku pemilik menjual mobil tersebut pada tanggal 20 Januari 2022 dengan harga Rp 160 juta," kata Royce.
Diberitakan sebelumnya menurut keterangan warga, keluarga tersebut memiliki sebuah Honda Brio semasa hidupnya.
Akan tetapi, beberapa waktu sebelum satu keluarga tewas, Brio tersebut tidak ada.
Hal itu dikatakan Tio (58), salah satu tetangga sebelah rumah korban.
"Tadinya ada mobil dan motor. Belakangan dia jalan kaki, motor juga nggak ada. Dari mobil Brio, terus Scoopy tuh motor," jelas Tio saat ditemui, (12/11/22).
Menurut Tio, ketiadaan Brio dan Scoopy tersebut tadinya dianggap karena sudah pindah, dan hanya menyisakan sang anak, Dian.
Bukan tanpa alasan, Tio berpikir demikian karena sebelumnya saat perayaan Imlek, ia pernah menanyakan kepada Dian, keberadaan mamahnya.
Namun, ia hanya menyampaikan kalimat berulang, yakni 'pindah'.
"Biasanya kami bersungkem kalau Imlek, kami nanya ke anaknya yang namanya Dian. Saya tanya, 'mama kemana?' dia jawab 'pindah, pindah,'" jelas Tio.
Meski begitu, Tio kerap melihat sesekali sang bapak datang untuk mengontrol rumahnya.
Saat itu, Tio mengira jika keluarga tersebut pindah ke rumah baru tak jauh dari lokasi.
"Ya itu sejak yang saya tanya (ke bapaknya) dari Februari ke Maret, pastinya saya tidak ingat. Mobilnya sudah tidak ada," ujar Tio.
"Saya ingat, eh mobil udah enggak ada, pindah nih. Saya pikir pindahnya dekat-dekat," tutur Tio.
"Soalnya si bapak suka datang ke sini, saya pikir kontrol rumah kali yah gitu," lanjutnya.
Diketahui, kata Tio, dari keempat orang tersebut, hanya sang ayahlah yang bisa mengemudikan mobil.
Sementara, sang paman yang tinggal bersamanya, menurut dugaan Tio, sudah tak bekerja lagi semenjak Covid-19.
Sebab dulu sang paman kerap pergi pagi pulang sore, namun sekarang tidak lagi.
Sementara sang ibu dan anak, kata Tio, diketahui tidak bekerja.
"Nah bertiga tuh kalau ke pasar atau ke supermarket ketemu. Saya pikir apa pindahnya deket ya, kok enggak pernah ketemu di pasar, saya pikir gitu,"
Meski begitu, Tio tidak mengetahui kemana Honda Brio tersebut sekarang.
Ia juga mengaku kaget dengan penemuan empat mayat dalam satu rumah tersebut.
"Waktu dengar ada empat korban, saya kaget. Soalnya saya udah lama enggak dengar, biasanya kan kalau dia ngobrol, saya lagi kerja-kerja di sini akan kedengaran, ini tuh enggak ada suara loh," ucap Tio.
Baca Juga: Misteri Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Honda Brio dan Scoopy Jadi Teka-teki