Otomotifnet.com - Meski tak seheboh saat pertama muncul, efek pandemi Covid-19 masih terasa sampai sekarang, terutama sektor otomotif.
Buktinya perusahaan asal Amerika Serikat, Tesla kabarnya harus menghentikan sementara produksi mobil listriknya di pabrik Shanghai, China.
Dikutip dari Carscoops, Senin (26/12/2022), alasan Tesla melakukan pemberhentian produksi lantaran adanya lonjakan infeksi Covid-19 di China.
Diketahui adanya pelonggaran kebijakan Covid-19 di China baru-baru ini telah menyebabkan lonjakan infeksi hingga para pekerja pabrik Tesla tersebut mengalami jatuh sakit.
Alhasil, hal ini berdampak pada alur kerja para pekerja tersebut.
Alasan ini membuat Tesla memutuskan untuk stop produksi dan membatalkan shift pagi guna memberitahu seluruh karyawan di pusat manufaktur agar mulai beristirahat.
Dengan begitu, seluruh pekerja libur mulai 25 Desember hingga 1 Januari 2023.
Selain masalah penghentian produksi, Tesla juga tengah mengalami masalah dengan tingkat inventaris yang cukup tinggi.
Sebab China sebagai pasar terbesar kedua secara global akan mengalami penurunan. Sayangnya belum ada respon dari pihak Tesla terkait kabar penghentian produksi di pabrik Shanghai tersebut.
Mengingat pabrik ini merupakan pusat manufaktur terpenting untuk perusahaan mobil listrik Elon Musk.
Masih dari sumber yang sama juga melaporkan penangguhan perakitan Model Y di pabrik pada akhir Desember akan menjadi bagian dari pemotongan produksi, yang direncanakan sekitar 30 persen pada varian tersebut. Padahal model ini menjadi model terlaris Tesla.
Adapun pada tahun lalu pabrik Shanghai tetap beroperasi secara normal selama minggu terakhir Desember 2021.
Baca Juga: Pak Jokowi Pantang Ragu, Yakin Elon Musk Bangun Pabrik Tesla di Indonesia