Jika sensor oksigen ini rusak atau ngaco, juga akan menggangu proses pembakan.
Untuk mengetaui kondisi sensor oksigen masih bagus atau tidak, bisa kalian lakukan scan atau dari alat uji emisi (gas analyzer).
Sumarno teknisi Bansae Tire Point di Cakung, Jakarta Timur menambahkan faktor-faktor yang membuat emisi gas buang atau asap knalpot terasa pedih di mata.
3. Busi
Penyebab pertama ada yang gak beres dengan sistem pengapian di mesin mobil.
"Asap knalpot pedih di mata dan baunya menyegat itu parameternya ada 2, bisa karena pembakaran yang tidak sempurna, yang kedua karena sulfur dari katalitiknya sudah tinggi, jadi menyengat," kata Marno.
Penyebab pembarakan yang tidak sempurna menurut Marno, bisa karena busi yang tidak bagus sehingga pembakran tidak optimal
4. Bensin Tidak Sesuai Kebutuhan Mesin
Selanjutnya bisa karena bensin tidak sesuai dengan rasio kompresi mesin, injektor yang tidak bagus atau dari dari fuel pressure regulator.
"Kita masuk dari sisi bensinnya itu juga berpengaruh, pertama bensinnya sesuai rekomendasi pabrikan atau enggak," ujar Marno.
"Kedua injektornya bagus atau enggak, kalau injektornya mampat dan tidak homogen, itu bisa HC (Hidrokarbon) jadi tinggi," ucap Marno.
"Ada lagi fuel pressure regulator yang fungsinya untuk mengatur tekanan injektor sesuai standar pabrikan, jadi kalau dia melemah, tekanan (injektor) bisa turun, nanti kita pakai alat jadi ketahuan tekananya turun dan tidak sesuai dari pabrikan," lanjutnya.
5. Filter Udara
Terakhir bisa karena filter udara kotor, filter udara yang sudah terlalu banyak kotoran menyebabkan isapan udara sedikit.
"Filter udara kotor, isapan udara sedikit, otomatis bensin akan lebih banyak di ruang bakar," urai Marno.
"Efeknya HC (hidrokarbon) akan tinggi, karena pembakarannya tidak optimal membakar bensin di ruang bakar," tandas Marno.
Baca Juga: Mesin Turbo Mulai Boros Oli dan Asap Knalpot Biru, Biang Kerok Ada Tiga