Otomotifnet.com - Bagi yang awam, waspada saat ingin cek unit mobil bekas sendirian.
Jika asap knalpot mobil bekas bau bensin dan pedih di mata, mesti tahu biangnya.
Setidaknya ada 5 sebab yang patut dicurigai.
Lantas apa saja sebab asap knalpot bau bensin dan pedih di mata?
1. AFR (Air Fuel Ratio)
Asap knalpot yang bau bensin atau pedih di mata bisa disebabkan dari setelan AFR (Air Fuel Ratio) meleset.
AFR adalah rasio perbandingan antara jumlah udara dengan bensin yang masuk ke ruang bakar.
"Untuk penyetelan AFR yang masih manual, AFR harus pas, supaya rasio antara bahan bakar dan udara mendapatkan pembakaran yang sempurna dan optimal," kata Yanto dari bengkel Teluk Motor.
"Yang bisa dirasakan dari AFR tidak pas, gas buang di knalpot pedih di mata atau bau bahan bakar yang menyengat," sebutnya.
"Itu berarti campuran rasio bahan bakar dan udara tidak tepat," sambung Yanto yang bengkelnya di Jl Marsekal Suryadarma, Tangerang.
Selain menimbulkan bau bensin dan bikin pedih mata, angka AFR yang tidak tepat, dampaknya bisa membuat konsumsi bensin boros jika terlalu rich (R) dan kalau terlalu lean (L) tenaga bisa lemot dan mesin lebih cepat panas.
Supaya mendapatkan nilai AFR yang tepat, tidak bisa pakai feeling atau perasaan saja.
Harus dibawa ke bengkel yang mempunyai alat uji emisi bernama Gas Analyzer.
Gas Analyzer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur proporsi dan komposisi dari gabungan gas.
Gas yang dapat diukur oleh gas analyzer yakni karbondioksida (CO2), oksigen (O2) dan karbon monoksida (CO).
2. Sensor Oksigen
Untuk mobil-mobil modern, sudah dilengkapi dengan sensor oksigen.
Sensor oksigen (oxygen sensor) berfungsi untuk memantau emisi gas buang dan pembakaran di mesin dengan menghitung jumlah oksigen pada gas buang.
Jika sensor oksigen ini rusak atau ngaco, juga akan menggangu proses pembakan.
Untuk mengetaui kondisi sensor oksigen masih bagus atau tidak, bisa kalian lakukan scan atau dari alat uji emisi (gas analyzer).
Sumarno teknisi Bansae Tire Point di Cakung, Jakarta Timur menambahkan faktor-faktor yang membuat emisi gas buang atau asap knalpot terasa pedih di mata.
3. Busi
Penyebab pertama ada yang gak beres dengan sistem pengapian di mesin mobil.
"Asap knalpot pedih di mata dan baunya menyegat itu parameternya ada 2, bisa karena pembakaran yang tidak sempurna, yang kedua karena sulfur dari katalitiknya sudah tinggi, jadi menyengat," kata Marno.
Penyebab pembarakan yang tidak sempurna menurut Marno, bisa karena busi yang tidak bagus sehingga pembakran tidak optimal
4. Bensin Tidak Sesuai Kebutuhan Mesin
Selanjutnya bisa karena bensin tidak sesuai dengan rasio kompresi mesin, injektor yang tidak bagus atau dari dari fuel pressure regulator.
"Kita masuk dari sisi bensinnya itu juga berpengaruh, pertama bensinnya sesuai rekomendasi pabrikan atau enggak," ujar Marno.
"Kedua injektornya bagus atau enggak, kalau injektornya mampat dan tidak homogen, itu bisa HC (Hidrokarbon) jadi tinggi," ucap Marno.
"Ada lagi fuel pressure regulator yang fungsinya untuk mengatur tekanan injektor sesuai standar pabrikan, jadi kalau dia melemah, tekanan (injektor) bisa turun, nanti kita pakai alat jadi ketahuan tekananya turun dan tidak sesuai dari pabrikan," lanjutnya.
5. Filter Udara
Terakhir bisa karena filter udara kotor, filter udara yang sudah terlalu banyak kotoran menyebabkan isapan udara sedikit.
"Filter udara kotor, isapan udara sedikit, otomatis bensin akan lebih banyak di ruang bakar," urai Marno.
"Efeknya HC (hidrokarbon) akan tinggi, karena pembakarannya tidak optimal membakar bensin di ruang bakar," tandas Marno.
Baca Juga: Mesin Turbo Mulai Boros Oli dan Asap Knalpot Biru, Biang Kerok Ada Tiga