Jengkel Lapor Gak Digubris, Warga Pluit Iuran Rp 480 Juta, Perbaiki Jalan Sendiri

Irsyaad W - Rabu, 22 Februari 2023 | 09:30 WIB

Saluran air yang dibongkar warga setelah ditutup beton penyebab banjir perusak jalan perumahan warga RT 11 RW 3, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Warga RT 11 RW 03 Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara bikin salut.

Saking jengkel lapor kelurahan dan kecamatan gak digubris akhirnya iuran terkumpul Rp 480 juta.

Uang tersebut buat perbaiki jalan sendiri yang rusak akibat banjir.

Banjir tersebut disebabkan penutupan saluran air untuk dijadikan ruko.

"Terakhir perbaikan jalan itu memakan biaya Rp 480 juta. Kami perbaiki. Itu pakai uang warga. Ada rincian dan buktinya," ucap Riang Prasetya, Ketua RT 11 ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, (20/2/23).

"Itu kami keluarkan dari pengurus RT 011 dan warga RT 011. Itu untuk perbaikan jalan itu," sebutnya.

Riang bersama warga lain sebelumnya sudah membongkar paksa coran yang menutup saluran air.

Kompas.com/Dok. Warga
Jalan rusak di RT 11 RW 03 Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara akibat saluran air ditutup beton

Hal itu dilakukan karena laporannya ke Kelurahan Pluit dan Kecamatan Penjaringan soal pelanggaran tersebut tidak ditindaklanjuti.

"Kami sudah lapor ke sana. Bukti lengkap, tapi tidak ada tindakan. Dari 2019 saya sudah lapor, tahun 2022 saya lapor, dan terakhir Januari 2023 saya lapor juga," kata Riang.

"Ya pokoknya tidak ada tindakan apa-apa, tidak tanya apa-apa. Bahkan saya lapor ke Wali Kota dan Wali Kota sudah kasih ke LH dan atensi berupa (laporan lewat) CRM juga tidak ada tindak lanjut. Makanya saya ke Pemprov DKI," sambung dia.

Riang yang mewakili warga lainnya telah mendatangi Balai Kota DKI Jakarta, (20/2/23).

Riang datang seorang diri. Ia tampak membawa tas berwarna biru dongker dan coklat berisi dokumen.

Riang datang untuk mengadu ke Pemprov DKI Jakarta soal saluran air di wilayahnya yang ditutup oleh penyewa ruko.

"Di ruko Z4 Utara RT 011 RW 03 Kelurahan Pluit itu ada bangunan dua ruko yang menutup saluran air dengan beton dan ditutup dengan lantai keramik," ujar Riang.

Riang menjelaskan, pelanggaran itu terjadi pada 2019.

Ada dua penyewa ruko di Blok Z Utara yang menutup saluran dan jalur pedestrian, lalu menyewakan lahan tersebut ke para pedagang.

Ia mengaku saat itu telah melapor ke pihak Kelurahan Pluit dan Kecamatan Penjaringan, tetapi pengaduan tersebut tidak ditindaklanjuti.

"Mereka bangun lagi, semakin maju, memakan bahu jalan 4 meter lebih, di tahun 2021," bebernya.

"Karena tidak ada tindakan juga, di 2022 akhir semua satu baris ruko di Blok Z4 Utara itu ikut bangun seperti itu (menutup saluran)," kata Riang.

Penutupan saluran itu membuat jalan di depan ruko, yang merupakan akses ke rumah warga, banjir dan rusak.

"Jadi air hujan itu langsung banjir karena tidak ada aliran, karena gitu dari ujung ke ujung sudah tidak ada lagi selokan di situ," kata Riang.

Baca Juga: Crazy Rich Grobogan Jengkel, Kucurin Rp 2,8 M Buat Perbaiki Jalan, Lapor Pemerintah Tak Digubris

Sumber: https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/20/17450381/warga-pluit-patungan-rp-480-juta-untuk-perbaiki-jalan-rusak-akibat-banjir?page=all#page3