Hyoga menceritakan, awalnya, dua orang pria yang mengaku dari Samsat itu mengadangnya di pinggir jalan setelah UPN Veteran Yogyakarta.
"Jadi pas awal diberhentikan ngakunya kan dari Samsat, orang itu modusnya nyatet pelat nomor terus menunjukkan website yang tertera nomor pelat kita," ujarnya melalui direct message (DM) Instagram, Rabu.
Namun, ia tidak mengetahui secara persis apa website tersebut.
Kemudian, salah satu pria juga sempat mencatat nomor rangka motor milik Hyoga.
Saat itulah terjadi adu mulut hingga terjadi pemukulan terhadap Hyoga.
"Itu adu mulut dulu, nah yang baju putih pukul saya di pipi kiri," kata dia.
Selanjutnya, Hyoga berinisiatif mengajak dua pria tersebut untuk mendatangi Samsat atau Polres terdekat guna melakukan pembuktian apakah sepeda motornya bermasalah atau tidak.
Mereka pun bersepakat dan berkendara secara beriringan.
"Dua orang itu di depan, saya ngikut di belakang. Seperti yang ada di video. Tapi kedua orang tersebut ingin mengarahkan ke daerah Babarsari, di mana di situ kompleks orang-orang Papua," jelas Hyoga.
"Saya kemudian kabur, tapi ternyata masih diikuti sampai lampu merah (Condong Catur). Teman saya juga dipukul menggunakan HP pelaku," lanjutnya
Setelah kejadian itu, Hyoga dan Suryani membuat laporan di Polda DIY.
Terpisah, Kasubbidpenmas Bidhumas Polda DIY AKBP Verena Sri Wahyuningsih mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Jika ada info kami kabari," ujar Verena, kepada Kompas.com, Rabu siang.
Baca Juga: Maling Scoopy Modus Debt Collector, Dituduh Nunggak Kredit, Sekonyong-konyong Dirampas